Guru di Manado Ternyata Dikeroyok Sebelum Ditikam, Satu Pelajar Ditangkap

Guru di Manado Ternyata Dikeroyok Sebelum Ditikam, Satu Pelajar Ditangkap

Ireine Buyung - detikNews
Sabtu, 26 Okt 2019 15:26 WIB
Foto: Iren/detikcom
Manado - Alexander Warupangkey (54), guru SMK Ichtus, Manado, Sulut, ternyata lebih dulu dikeroyok sebelum ditikam hingga tewas oleh muridnya. Pelaku pengeroyokan sudah ditangkap polisi.

"Dari hasil pemeriksaan 6 saksi yang saat kejadian ada di TKP (tempat kejadian perkara) kepolisian akhirnya menetapkan satu tersangka baru, yakni OU (17), yang ikut mengeroyok korban ketika pelaku FL melakukan aksi penikaman," ujar Kapolresta Manado Kombes Benny Bawensel saat dimintai konfirmasi, Sabtu (26/10/2019).

OU ditangkap polisi pada Jumat (25/10) di rumahnya, Desa Koka, Mapanget Barat. OU merupakan pelajar di SMK Ichtus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT





Rencananya, polisi akan menggelar rekonstruksi ulang kasus penikaman guru SMK di Manado. Kondisi psikologis kedua tersangka juga akan diperiksa.

"Pemeriksaan psikologi penting untuk menilai bagaimana psikologi anak, agar penyidik dapat gambaran jelas terkait kondisi anak," imbuh Benny.

Alexander tewas dalam penanganan medis setelah ditikam muridnya berinisial F, yang tak terima ditegur karena merokok di lingkungan sekolah. Korban dibawa ke RS Angkatan Udara dan sempat dirujuk ke RS Malalayang, Manado, dan dinyatakan meninggal dunia.

"Pelaku tersinggung karena ditegur merokok," ujar Benny dalam wawancara, Selasa (22/10).





Sedangkan murid SMK berinisial FL mengaku emosi karena teguran gurunya. Dia menikam korban dengan pisau yang diambil di rumah.

"Saat menegur saya, Pak Guru (korban) bilang silakan lapor ke orang tua kalau tidak terima teguran. Di situ emosi saya terpancing dan saya berlari pulang mengambil pisau di rumah," kata pelaku FL. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads