"Narasi radikalisme bukan datang dari Islam, tapi datang dari barat yang dipompakan pada umat Islam dan celakanya umat Islam yang menerima dan menyerap narasi radikalisme," kata Presiden Dewan Pusat SII, Muhit Al Adam, dalam sambutannya di Gedung Serbaguna Asrama Haji Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kita sering dengar yang jadi korban narasi radikalisme adalah Wahabisme, padahal Wahabisme adalah satu aliran Imam Ahmad bin Hambal," ucapnya.
Dia juga menyinggung usia SII saat ini yang sama dengan jumlah surat dalam Al Quran. Menurutnya sebagai ormas Islam paling tua, SII harusnya sudah sangat paham persoalan kebangsaan.
"Ibarat seorang membaca Quran, apabila dia telah membaca 114 surat artinya dia telah khatam Al Quran, maknanya dia telah memahami atau mengerti apa yang diajarkan dalam Al Quran itu," kata dia.
"Begitu juga dengan Syarikat Islam Indonesia yang masuk usai 114, seyogyanya dia paham betul apa yang ada di negeri kesatuan Republik Indonesia termasuk di dalamnya persoalan yang terjadi di NKRI," imbuhnya.
Halaman 2 dari 2