DPRD Yogya Minta Maaf Kalau Sering Ngapusi Rakyat
Kamis, 10 Nov 2005 17:32 WIB
Yogyakarta - Sebagai wakil rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), anggota DPRD menyampaikan permohonan maaf bila sering ngapusi (membohongi) rakyat, sering molor saat menghadiri rapat-rapat, baik rapat paripurna atau rapat komisi, bahkan sering pula ngapusi masalah APBD. Tampaknya ini perlu ditiru wakil kita di Senayan. Pengakuan dosa dan salah itu disampaikan oleh Tri Harjono mewakili anggota DPRD DIY dalam ikrar syawalan bersama anggota dewan keluarga besar sekretariat DPRD DIY di Jl Malioboro Yogyakarta, Kamis (10/11/2005)."Sebagai anggota dewan, kami minta maaf bila mempunyai banyak kesalahan selama ini baik kepada rakyat maupun kepada staf sekretariat dewan. Sebab selama ini kami sering-sering marah kepada mereka," kata Tri Harjono dengan nada tulus. Pengakuan salah dan maaf secara tulus yang disampaikan oleh anggota dewan dari Fraksi PKS itu langsung mendapat sambutan anggota dewan beserta keluarga serta para staf PNS di sekretariat DPRD DIY. Tidak hanya itu, setelah ucapan permohonan maaf itu beberapa orang yan hadir di ruang sidang lantai II itu ada yang langsung bertepuk tangan. Bahkan ada pula yang nyeletuk dengan mengatakan anggota dewan pantas meminta maaf karena sering memarahi staf sekretariat. "Sepindah malih kulo nyuwun pangapunten menawi asring ngapusi rakyat (sekali lagi kami mohon maaf bila sering berbohong kepada rakyat lewat -red)," katanya.Tidak hanya itu saja, Tri Harjono kemudian melanjutkan ucapannya dengan memohon maaf sekali lagi bila selama menjadi menjadi wakil rakyat itu masih jauh dari yang diharapkan sehingga menjadi sorotan tajam banyak pihak. Bahkan berbagai kegiatan yang dilakukan dewan selama ini seringkali kali tidak ada manfaatnya bagi rakyat banyak dan terkesan banyak melakukan pemborosan atau menghambur-hamburkan uang rakyat."Kami mohon maaf kalau sering ngapusi rakyat lewat APBD, kalau rapat sering molor atau malah tidak berangkat. Sekali lagi kami minta maaf," katanya.Setelah ikrar syawalan itu disampaikan, giliran H Djuwarto selaku Ketua DPRD DIY menerima ikrar dan permohonan maaf yang disampaikan oleh anggota dewan itu. Pada kesempatan itu, Djuwarto juga mengakui bila masih banyak wakil rakyat yang sering berbuat salah dan melakukan hal-hal yang tidak penting, tetapi malah sering melupakan amanat rakyat."Sebagai orang tua, alangkah baiknya kalau kita juga saling memaafkan dan saling mengingatkan. Tapi yang penting adalah perbuatan-perbuatan yang jelek itu jangan diulangi sekali lagi dan jangan hanya menjadi basa-basi pada hari Idul Fitri ini," kata Djuwarto.Sementara itu acara hikmah syawalan disampaikan oleh Ustad HM Jazir ASP. Dalam acara itu, Jazir sempat mengingatkan bila permohonan maaf itu tidak hanya disampaikan kepada semua orang yang hadir dalam acara syawalan tersebut. Namun permohonan maaf itu seharusnya disampaikan kepada rakyat kecil.Jazir mengatakan, seharusnya yang meminta maaf itu kepada rakyat itu adalah para pemimpin, karena mereka pasti punya banyak kesalahan kepada rakyat. Permohonan maaf itu harus benar-benar secara tulus diucapkan dan tidak diulangi lagi di kemudian hari.Menurut Jazir, sebagai politikus, salah satu senjata wakil rakyat adalah berdebat dan berlidah tajam. Salah satu ciri orang mau masuk neraka itu kalau lidahnya tajam sehingga sering membuat orang sakit hati. "Jadi hati-hati karena politikus itu sering berlidah tajam," kata Jazir mengingatkan.
(nrl/)