Lurah setempat, Marzam Pallawagau mengatakan kondisi geografis kelurahannya seluruhnya dikelilingi sungai. Satu-satunya akses dengan wilayah tetangga adalah jembatan gantung yang mustahil dilalui kendaraan besar seperti mobil damkar.
"Atas dasar itu kami berinisiatif karena kami pikir jika terjadi kebakaran bisa dipastikan rumah penduduk banyak yang terbakar. Rata-rata rumah di sini kan rumah panggung, Pak, terbuat dari kayu," kata Marzam saat berbincang dengan detikcom, Jumat (25/10/2019).
![]() |
Marzam menjelaskan, ia dan para warganya lalu merakit 3 alat damkar yang terdiri dari mesin pompa air, selang, nozzle, dan gerobak. Biaya untuk 1 set alat damkar rakitan warga ini terbilang ekonomis, yakni senilai Rp 13 juta.
"Tiga alat ini kita sebar di titik yang sudah kami tentukan. Jika ada kebakaran, kami langsung arahkan gerobak berisi mesin pompa di tepi sungai untuk memasok air," ujar Marzam.