"Itu harus ekskavator long arm, yang besar. Karena kalau pakai ekskavator kecil, harus bongkar kanstin (beton), turun ke bawah," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah pada DLH Kabupaten Bogor, Trian Turangga, ketika dihubungi, Kamis (24/10/2019).
Dia menjelaskan jarak jalan dengan sampah di sungai sekitar 11 meter. Bila memakai ekskavator berlengan pendek, katanya, harus dilakukan pembongkaran bantaran terlebih dahulu. Cara ini dinilai berisiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trian menambahkan pengangkutan sampah di Kalibaru tidak mungkin dilakukan secara manual karena volume sampah sangat besar. Sebagian sampah sudah tercampur dengan tanah.
"Kemarin kan semua turun, baik pihak desa, kecamatan, ormas, karang taruna, masyarakat juga, tapi nggak efektif (pembersihan). Karena terlalu banyak volumenya. Karena itu, harus pakai alat berat. Kalau manual seperti kemarin, nggak optimal," terang Trian.
Menurutnya, DLH Kabupaten Bogor telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk peminjaman ekskavator long arm. Dijelaskan Trian, surat permohonan peminjaman alat tersebut tinggal ditandatangani Bupati Bogor Ade Yasin.
"Sedang dalam penandatanganan pimpinan, karena itu suratnya Bupati. Mudah-mudahan besok bisa naik ke Ibu untuk tanda tangan, nanti langsung kami koordinasikan," pungkasnya. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini