Adapun Anggota AC IMSO saat ini terdiri dari 42 negara, di mana Indonesia merupakan salah satu anggota yang berperan aktif dalam pertemuan AC IMSO.
IMSO membahas 8 (delapan) agenda dengan beberapa agenda penting di antaranya tentang Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS), International Agreement on the Use of SESs within the Territorial Sea and Ports (SES Agreement), Trademark Licence Agreement dan Long Range Tracking and Identification System (LRIT). Dalam pertemuan dibahas pula mengenai rencana modernisasi GMDSS, dan juga mengenai Revised LRIT Audit Procedures.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada kesempatan ini, delegasi Indonesia menyatakan bahwa Indonesia pada dasarnya mendukung pelaksanaan modernisasi GMDSS, namun dalam pembahasannya pemerintah Indonesia menekankan bahwa isu tersebut perlu juga didiskusikan dengan stakeholders terkait, terutama seluruh member states IMO dan IMSO agar seluruh isu dapat dibahas secara komprehensif," ujar Direktur Kenavigasian Basar Antonius Head of Delegation dalam keterangan tertulis, Kamis (24/10/2019).
Selanjutnya, terkait rencana Revised LRIT Audit Procedures, Indonesia dinilai perlu mempersiapkan diri dalam pelaksanaan audit yang akan dilaksanakan oleh IMSO pada NDC LRIT Indonesia.
"Kami menyambut baik rencana audit yang akan dilaksanakan oleh IMSO kepada negara-negara anggotanya termasuk Indonesia," ucap Basar.
Sesuai dengan IMSO Circular LRIT/001/2019 pada 22 November 2018 maka NDC-LRIT Indonesia melalui Recognized Application Service Provider NDC-LRIT Indonesia, akan diaudit pada kuartal ke-4 tahun 2019.
"Kami juga melaksanakan pertemuan dengan Direktur Jenderal IMSO untuk membahas optimalisasi implementasi GMDSS dan LRIT di Indonesia," kata Basar.
"Disela-sela pertemuan IMSO, delegasi Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan stakeholders terkait untuk membahas guidelines implementasi TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok," tambahnya.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta beranggotakan perwakilan yang terdiri atas unsur-unsur dari Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika serta perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London.
Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan 40 negara anggota Advisory Committee yaitu Algeria, Antigua and Barbuda, Argentina, Australia, Bahamas, Brasil, Kamerun, China, Kolombia, Cyprus, Korea, Ekuador, Prancis, Georgia, Ghana, Greece, Indonesia, Iran, Irak, Italia, Jepang, Kenya, Liberia, Malaysia, Malta, Kepulauan Marshall, Meksiko, Maroko, Nigeria, Peru, Filipina, Polandia, Republik Korea, Rusia, Afrika Selatan, Spanyol, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, and Amerika Serikat, serta beberapa perwakilan observer dari negara anggota IMSO di luar Advisory Committee (AC) serta entitas lainnya yaitu Jerman, Venezuela, Angola, Komisi Eropa dan Internasional Maritime Organization (IMO) Inmarsat Global Limited, dan Iridium Satellite Communications LLC.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal IMSO Ahmad Moein menyampaikan apreasiasinya kepada delegasi yang berpartisipasi dalam pertemuan ini. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para negara anggota AC serta kepada Direktur Jenderal atas partisipasinya. (prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini