"Saya meminta keluarga besar Kemnaker memberikan support dan dukungan kerja sama yang ikhlas kepada Bu Ida sebagai pimpinan baru di Kemnaker. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk membuat Kemnaker ini bisa terus efektif dalam men-delivered visi-misi Bapak Presiden," kata Hanif dalam keterangan tertulis, Kamis (24/10/2019).
Dalam acara pisah-sambut sekaligus serah-terima tugas (sertigas) kepada Menaker masa bakti 2019-2024 di gedung Kemnaker, Rabu (23/10/2019) itu, Hanif berharap jajaran Kemnaker selalu kompak dan mendukung Ida dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di bawah pimpinan Bu Ida nanti, teman-teman juga bisa tetap solid, tetap kompak, dan menyokong Bu Ida sebaik mungkin dan melakukan terobosan inovasi. Semoga Kemnaker ini kehadirannya bisa dirasa kehadirannya oleh masyarakat," lanjut Hanif.
Hanif juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama masa jabatannya lima tahun belum bisa menjadi pemimpin yang baik. Bahkan Hanif menyebutkan bahwa dia mungkin hanya bisa menjadi bos yang menyebalkan.
"Sekali lagi mohon maaf untuk semua yang pernah saya tegur dan pernah kena marah saya, itu semata-mata saya lakukan agar Kemnaker kita ini menjadi lebih baik. Selamat datang untuk Bu Ida Fauziyah, saya undur diri dan pamit, dan saya sudah menyiapkan agenda khusus saya habis ini, saya mau balas dendam, tidur," tutupnya.
Sementara itu, Ida berjanji akan meneruskan semua kerja dan program ketenagakerjaan dengan mengambil langkah-langkah yang lebih baik lagi di Kemnaker. Untuk meneruskan kerja tersebut, Ida meminta dukungan dan bimbingan dari seluruh pegawai di lingkungan Kemnaker.
"Hal-hal yang sudah Bapak Hanif kerjakan lima tahun itu, tak ada pilihan, kita akan teruskan. Mohon doanya, saya juga ingin menjadi menteri yang husnul khatimah seperti Pak Hanif. Mudah-mudahan saya bisa menjalankan tugas dengan baik dan mengakhiri juga dengan baik," kata Ida.
Dalam kesempatan tersebut, Ida menyatakan menjadi pengganti Hanif Dhakiri tidaklah mudah. Menurutnya, ia tidak bisa mengikuti gaya dan kualitas vokal sebagus Hanif.
"Saya kalah dengan Pak Hanif, kalau dalam hal ini. Mudah-mudahan saya punya keahlian di tempat lain, yang juga sampai sekarang masih saya cari, bagaimana saya bisa mengalahkan Pak Hanif," ujarnya.
Sebagai informasi, acara sertigas dihadiri oleh Sestama BNP2TKI, Tatang Budie Utama Razak; Perwakilan BNSP Anggota Dewas BPJS Ketenagakerjaan Adityawarman, Ketua Apindo Anton J Supit, perwakilan BNSP, serta semua pejabat dan pegawai di lingkungan Kemnaker.
Ke Istana, Ida Fauziyah Bahas Kartu Siap Kerja Bareng Jokowi:
(akn/prf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini