"Relawan ini kan semangatnya dengan kesadaran untuk membantu Pak Jokowi. Ketika Pak Jokowi sudah terpilih dan puncaknya adalah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di MPR kemudian membentuk kabinet ya sekiranya relawan kemudian membubarkan diri," ujar Hasto kepada wartawan di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Hasto tetap mengapresiasi kinerja Projo membantu Jokowi. Projo ikut membantu Jokowi di dua laga pilpres.
Baca juga: Jokowi-Prabowo Berkoalisi, Projo Undur Diri |
"Ya tentu saja kami memberikan apresiasi atas seluruh kerja dari Projo dan itu juga keputusan yang kami tidak bisa campur tangan terhadap hal tersebut. Tapi masyarakat juga mencatat bagaimana peran seluruh relawan dalam memenangkan Pak Jokowi," imbuh Hasto.
Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, sebelumnya mengatakan keputusan Presiden Jokowi memilih Prabowo sebagai Menhan menjadi realitas politik yang sulit diterima Projo.
Handoko menilai ada komitmen yang disepakati di awal yang telah dilanggar. Komitmen itu, menurut dia, terkait komitmen melawan intoleransi dan kesediaan berpolitik secara santun.
"Kubu rival yang kalah dalam pilpres karena perlawanan rakyat terhadap intoleransi, antidemokrasi, dan pelanggaran HAM justru mendapat posisi yang terhormat di kabinet. Pihak-pihak yang tidak teruji loyalitasnya dipercaya mengurus negeri ini," kata Handoko.
Pimpin Sidang Kabinet, Jokowi Ingatkan Tak Ada Visi-Misi Menteri:
(fdn/fdn)