Usul Posisi Wakil Menag, PPP: Ada Pak Zainut Tauhid-Arwani Thomafi

Usul Posisi Wakil Menag, PPP: Ada Pak Zainut Tauhid-Arwani Thomafi

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Kamis, 24 Okt 2019 11:56 WIB
Usul Posisi Wakil Menag, PPP: Ada Pak Zainut Tauhid-Arwani Thomafi
Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Dok. Pribadi)
Jakarta - PPP mengaku kaget dengan penunjukan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju. Hal itu berkaitan dengan latar belakang Fachrul yang berasal dari militer.

PPP menganggap penunjukan menteri adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun PPP mengusulkan adanya wakil menteri yang punya kualifikasi di bidang keagamaan untuk melengkapi kinerja Menag Fachrul.

"Maka, kalau Fraksi PPP mengusulkan kepada Pak Jokowi untuk segera melengkapi, men-support Pak Fachrul Razi dengan menunjuk, mengangkat Wakil Menteri Agama yang memiliki kualifikasi di bidang keagamaan sehingga bisa saling berkolaborasi," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menterinya dari unsur militer dalam hal ini jaringan, disiplin, ketegasan ada di Pak Fachrul Razi, nanti bidang keagamaannya bisa diperkuat oleh wakil menteri," imbuhnya.


Menurut Awiek, penunjukan wakil Menteri Agama bukan sesuatu yang aneh. Meski mengaku tak mengincar posisi wakil Menteri Agama, Awiek menyebut banyak kader PPP yang mumpuni untuk mengisi posisi tersebut.

"Kalau dari PPP misalkan wakil menteri banyak, tergantung portofolionya yang dibutuhkan. Kalau (wakil) Menteri Agama misalkan ada Pak Zainut Tauhid, ada Pak Arwani Thomafi, ada Pak Rusli Efendi, dan beberapa nama lainnya. Karena kalau di portofolio di Kementerian Agama misalkan ada kader PPP yang dipercaya menjadi wakil Menteri Agama ya stoknya cukup banyak," ujarnya.

Menurut Awiek, wakil Menteri Agama diperlukan karena banyak pihak yang protes Fachrul Razi dengan latar belakang militer dinilai belum memiliki pengalaman di bidang keagamaan. Meski digadang-gadang akan memperkuat deradikalisasi dari Kemenag, Awiek menyebut banyak urusan di Kemenag yang tidak hanya berfokus pada masalah radikalisme.

"Tetapi teman-teman sebagian melihat untuk memimpin Kemenag kan tidak hanya cukup bisa menguasai tentang urusan deradikalisasi. Karena di Kemenag itu ada posko-posko yang lain, seperti pendidikan keagamaan, pendidikan pesantren, pendidikan diniyah, ada bimas Islam dan bimas agama yang lain, ada urusan haji, ada urusan perguruan tinggi keagamaan, yang itu tidak hanya cukup diselesaikan dengan ilmu deradikalisasi. Sehingga dibutuhkanlah sosok yang melengkapi itu," bebernya.


Namun Awiek menampik kabar bahwa penolakan kepada Menag Fachrul muncul karena Fachrul bukan berasal dari lingkungan Nahdhatul Ulama (NU). Ia pun meminta Fachrul diberi kesempatan untuk menjalankan tugasnya sebagai Menteri Agama.

"Saya kira tidak (ditolak karena bukan NU), lebih orang suara-suara di bawah itu 'menyangsikan' ya, masih belum melihat latar belakang Pak Fachrul Razi di bidang keagamaan. Yang ada beliau punya prestasi di bidang militer, gitu. Tapi lagi-lagi kita memberikan kesempatan kepada Pak Fachrul Razi untuk membuktikan beliau bisa menyelesaikan melaksanakan tugas-tugas yang diamanahkan oleh Pak Jokowi," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(azr/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads