Udara di Palembang Berbahaya Akibat Kabut Asap, Warga Pusing-Sesak Napas

Udara di Palembang Berbahaya Akibat Kabut Asap, Warga Pusing-Sesak Napas

Raja Adil Siregar - detikNews
Rabu, 23 Okt 2019 18:42 WIB
Kabut asap masih menyelimuti Palembang (Raja Adil Siregar/detikcom)
Palembang - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Palembang, Sumatera Selatan, sejak dua hari lalu. Akibatnya kini udara di Kota Pempek berstatus berbahaya.

Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumatera Selatan, di indeks standar pencemaran udara (ISPU) tercatat angka 391, yang artinya berstatus berbahaya.

"Laporan ISPU hari ini 23 Oktober status berbahaya, sementara nilai ISPU berada di angka 391," ujar Kepala DLHP Sumsel Edward Candra saat dimintai konfirmasi lewat telepon, Rabu (23/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Status berbahaya itu, kata Edward, akan berlaku sejak pukul 15.00 WIB hari ini sampai pukul 15.00, Kamis (24/10) besok. PM 10 berada di kondisi sangat berbahaya.


Udara di Palembang Berbahaya Akibat Kabut Asap, Warga Pusing-Sesak NapasMasyarakat terganggu oleh kualitas udara tak sehat. (Raja Adil Siregar/detikcom)

Sementara itu, warga mengaku hari ini kabut asap pekat cukup mengganggu kesehatan mereka. Ada warga yang mengaku perih matanya, sesak napas, hingga kepala pusing.



"Hari ini beda asapnya. Kepala pusing, mata juga pedih. Anak saya juga sama, merasakan pusing," terang salah satu warga, Marlina, saat di ditemui Taman Makam Pahlawan Palembang.


Diakui wanita berusia 34 tahun tersebut, ketika berkendara sore dan malam hari, mata terasa sangat pedih. Bahkan mata disebut berair jika berkendaraan cukup jauh.

"Ini pedihnya beda, pedih asap. Rasanya berdiri di dekat asap bakaran, lama-lama pedih kalau dipaksa naik motor," imbuh Marlina.


Berdasarkan pantauan detikcom, kabut asap sisa karhutla memang terjadi dari bulan lalu. Namun kabut asap mulai pekat sore dan malam hari terjadi sejak dua hari terakhir.

Salah satu penyebab masuknya asap sore dan malam hari disebut faktor arah angin. Angin dari titik kebakaran di Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir dan Banyuasin mengarah ke Palembang.
Halaman 2 dari 2
(ras/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads