"Ini simbolis. Lesehan itu sendiri memberi pesan kepada internal (sesama menteri dan kementerian) bahwa sesama menteri sama 'sederajat'," kata pakar analisis perilaku verbal dan nonverbal Handoko Gani saat dihubungi detikcom, Rabu (23/10/2019).
Handoko juga menjelaskan duduk lesehan ini juga memberi pesan kepada masyarakat bahwa menteri juga merupakan pembantu masyarakat. Masyarakat dianggap sebagai atasan presiden.
Selain itu, dia mengatakan nomor urut pemanggilan tidak selaras dengan urutan baris tempat duduk. Menurutnya, barisan tempat duduk ini mengandung makna tertentu.