Arsul mengatakan penyusunan kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden. Menurut Arsul, jika dilihat dari perspektif power sharing, masih ada kesempatan bagi PPP menduduki jabatan strategis.
"Katakanlah ada misalnya PPP yang mungkin banyak bagi para internal PPP sendiri mempertanyakan 'kok dapat cuma satu, Gerindra kok dua (menteri)' segala macam. Kan kita dari perspektif power sharing itu kan kita nggak bisa melihat, kita nggak melihat bahwa apa seolah-olah power sharing yang diberikan kepada PPP hanya di kabinet saja," ujar Arsul.
Arsul lalu menyinggung posisi wakil menteri (wamen) dan kepala badan/lembaga yang belum diumumkan oleh Jokowi. Menurutnya, Jokowi tidak akan lupa dengan PPP, yang sudah 'berdarah-darah' memenangkannya pada Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Arsul tak menampik jika ada kursi menteri dari kalangan profesional yang di-endorse oleh PPP. Namun Arsul tak mau membocorkan siapa sosoknya.
"Adalah (endorse kalangan profesional), tapi nggak kita omongkan sekarang. Kalau ngomong sekarang, itu kan nanti dibilang apa, ini sebetulnya alat partai dan sebagainya," ungkap Arsul.
(azr/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini