"Profesional, sangat-sangat profesional. Dia tidak pernah ikut-ikutan partai politik apa pun," ujar TB Hasanuddin saat dihubungi, Rabu (23/10/2019).
Seperti diketahui, TB Hasanuddin berlatar belakang militer dan kemudian terjun ke politik sebagai politikus PDIP. Berbeda dengan TB, Burhanuddin sejak awal menempuh pendidikan di bidang hukum. Dia lalu meniti karier sebagai jaksa.
TB mengaku sempat berbincang dengan Burhanuddin sebelum pelantikan di Istana hari ini. Dia pun memberi pesan.
"Saya sampaikan, 'Ya kamu bagaimana menurut kamu saja. Yang penting jadilah diri kamu sendiri. Kalau selama ini kamu benar-benar memegang teguh aturan, ya terus.' Dan saya pesan, kalau memang dipercaya, saya titip kamu taat pada aturan dan kedua jangan korup, saya bilang begitu," ungkapnya.
![]() |
Burhanuddin memulai kariernya dengan mengikuti Pendidikan Pembentukan Jaksa pada 1991. Pada 1999, Burhanuddin ditugaskan sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bangko Jambi, Asisten Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Jambi, Asisten Pidana Khusus Kejati NAD, Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap, Asisten Pengawasan Kejati Jawa Barat, dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi NAD.
Pada 2007, lulusan sarjana hukum dari Universitas Diponegoro pada 1983 itu mendapatkan promosi menjadi Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus. Setahun kemudian, Burhanuddin mendapatkan promosi sebagai Kejaksaan Tinggi Maluku Utara pada 2008.
Pada 2009, lulusan Magister Manajemen UI 2001 tersebut kembali ke Kejaksaan Agung dengan jabatan inspektur V Jaksa Agung Muda Pengawasan. Pada 2010, ST Burhanuddin mendapatkan promosi kembali sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi.
Bamsoet soal Kabinet Indonesia Maju: The Dream Team:
(imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini