Selasa (22/10/2019), Yasonna Laoly yang menjabat anggota DPR Fraksi PDIP dipanggil Jokowi ke Istana negara. Pemanggilan Yasonna dilakukan di tengah-tengah pengenalan calon menteri 2019-2024. Setelah bertemu dengan Jokowi, dia mengaku ditunjuk kembali menjadi Menkum HAM.
"Bapak presiden meminta saya membantu kembali," kata Laoly kepada wartawan di Istana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mundur dari Menkum HAM 2014-2019
Yasonna, yang maju di Pemilu 2019, terpilih melenggang ke Senayan untuk menjadi anggota DPR hingga 2024. Yasonna, yang saat itu berstatus Menkum HAM, memilih menanggalkan jabatannya.
"Karena harus dilantik jadi anggota DPR," kata Karo Humas Kemenkum HAM Bambang Wiyono membenarkan permohonan pengunduran diri Yasonna, Jumat (27/9).
Yasonna mengenang banyak hal selama menjabat menteri. Surat pengunduran diri ini diajukan kepada Presiden Jokowi, Jumat (27/9). Yasonna mengaku hanya berkomunikasi dengan Mensesneg Pratikno.
"Saya per 1 Oktober mundur karena saya dilantik 1 Oktober sebagai anggota DPR. Tanggal 30 September masih kerja," ujar Yasonna saat dihubungi, Sabtu (28/9/2019).
"Saya beri tahu Setneg sehabis rapat di Istana. Saya kirim surat undur diri sore hari," katanya.
2. Mundur dari anggota DPR 2019-2024
Selang kurang dari sebulan setelah menyatakan mundur dari Menkum HAM Yasonna Laoly dipilih kembali oleh Jokowi untuk menjabat posisi yang ditinggalkan itu. Yasonna, yang merupakan anggota DPR 2019-2024, menyatakan akan mundur dari posisi Dewan. Bolak-balik Yasonna pamitan dalam kurun waktu kurang sebulan.
"Saya akan segera. Besok setelah dilantik saya akan segera mengajukan pengunduran diri ke DPR," kata Yasonna di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
Yasonna mengatakan jabatan menteri ini merupakan panggilan tugas negara. Dia mengaku terhormat bisa membantu Jokowi di periode kedua pemerintahannya.
"Ini panggilan tugas. Jadi saya di mana saja siap tetapi kehormatan besar bisa kembali membantu Bapak Presiden," ujar dia.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini