"Itu putusan hak prerogatif Presiden. Seperti yang tadi NasDem bilang, sebagai bangsa kita ini solid. Ini lebih dari bagi-bagi kursi kabinet," kata Sekjen NasDem, Johnny G Plate, di Kantor DPP NasDem, Jalan RM Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
"Kalo kita bisa membangun soliditas nasional yang kuat, untuk NasDem, itulah yang akan mendorong kesuksesan kabinet," sambung Johnny.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bagi-bagi itu di sistem presidensial ini, itu bukan hal baru. Berbeda ya, jangan melihat model sistem parlementer. Di sistem parlementer yang menang membentuk kabinet. Yang kalah membentuk kabinet bayangan, yang menang mempunyai para menteri, yang kalah mempunyai menteri bayangan yang bekerja mengkritisi kebijakan para menteri," ujar Johnny.
Namun lalu dia mengingatkan tetap perlu ada check and balance. Johnny mengatakan NasDem siap memainkan peran sebagai mitra kritis konstruktif bagi pemerintah agar kebijakan pemerintah tetap baik untuk masyarakat.
"Hanya tentu di satu sisi kita harus menjaga check and balance yg efektif, makanya Nasdem selalu mengingatkan kalau kekuatan pemerintah dan perlemen itu ada unsur check and balance yang konstruktif maka Nasdem akan memainkan peran check and balance yang konstruktif karena apa? Itu bertujuan agak kebijakan yang dihasilkan pemerintah itu baik untuk rakyatnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memanggil Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo pada Senin (21/10) kemarin. Prabowo memgatakan dia diminta Jokowi untuk membantu di bidang pertahanan. Sementara soal posisi Edhy Prabowo santer terdengar kabar akan dijadikan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini