Said Aqil mengatakan bahwa pokok pikiran pertama yakni Islam dan kebudayaan. Dia menjelaskan, Islam harus jadi sarana atau alat untuk transformasi kebudayaan sebagai mana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
"Kedua, Islam dan kemajemukan. Dengan kajian mendalam, baik yang bersumber dari Alquran, hadis, dan sunah nabi maupun pendapat para ulama," kata Said Aqil dalam pidato kebudayaan, di Gedung Kesenian Jakarta, Jalan Kesenian, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said Aqil mengatakan keempat pokok pikiran itu akan menjadi fondasi kuat untuk menyongsong 100 tahun Indonesia. Menurutnya, keempat pokok pikiran itu harus menjadi perhatian seluruh komponen bangsa baik dari kalangan pemerintah, para pengusaha, media, tokoh-tokoh agama, serta masyarakat umum.
"Cita-cita Indonesia maju, Indonesia emas pada tahun 2045 ditentukan oleh bagaimana kita mempersiapkan hari ini, terutama bagaimana pandangan dan sikap keagamaan kita," katanya.
"Jika keempat hal itu diabaikan, Indonesia emas atau Indonesia maju dengan menjadi kekuatan ekonomi nomor lima dunia yang ditopang oleh bonus demografi hanya akan menjadi mimpi belaka," sambungnya.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini