Menurut Said Aqil 4 Hal Ini Perlu Disiapkan untuk Sambut Indonesia Emas

Menurut Said Aqil 4 Hal Ini Perlu Disiapkan untuk Sambut Indonesia Emas

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 22 Okt 2019 22:43 WIB
Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj di peringatan Hari Santri Nasional 2019 (Farih Maulana Sidik/detikcom)
Jakarta - Memperingati Hari Santri Nasional, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menggelar pidato kebudayaan. Said Aqil menyampaikan empat pokok pikiran untuk menyongsong 100 tahun Indonesia pada tahun 2045.

Said Aqil mengatakan bahwa pokok pikiran pertama yakni Islam dan kebudayaan. Dia menjelaskan, Islam harus jadi sarana atau alat untuk transformasi kebudayaan sebagai mana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.


"Kedua, Islam dan kemajemukan. Dengan kajian mendalam, baik yang bersumber dari Alquran, hadis, dan sunah nabi maupun pendapat para ulama," kata Said Aqil dalam pidato kebudayaan, di Gedung Kesenian Jakarta, Jalan Kesenian, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Said Aqil mengatakan bahwa pokok pikiran ketiga adalah Islam dan negara. "Keempat, bagaimana menjadikan Islam-Indonesia yang toleran, damai, saling menghargai, ini menjadi kiblat atau rujukan umat Islam dunia," katanya.


Said Aqil mengatakan keempat pokok pikiran itu akan menjadi fondasi kuat untuk menyongsong 100 tahun Indonesia. Menurutnya, keempat pokok pikiran itu harus menjadi perhatian seluruh komponen bangsa baik dari kalangan pemerintah, para pengusaha, media, tokoh-tokoh agama, serta masyarakat umum.

"Cita-cita Indonesia maju, Indonesia emas pada tahun 2045 ditentukan oleh bagaimana kita mempersiapkan hari ini, terutama bagaimana pandangan dan sikap keagamaan kita," katanya.


"Jika keempat hal itu diabaikan, Indonesia emas atau Indonesia maju dengan menjadi kekuatan ekonomi nomor lima dunia yang ditopang oleh bonus demografi hanya akan menjadi mimpi belaka," sambungnya.
Halaman 2 dari 1
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads