Jakarta - Tak ada yang diinginkan polisi di Asia Tenggara kecuali Dr Azahari Husin. Dia adalah orang yang sangat terkenal, bahkan dijuluki 'demolition man'. Fotonya tersebar di mana-mana. Tapi di kawasan kelas menengah di Klang Valley, Malaysia, Noraini, istri Azahari, hidup di tengah mimpi buruknya. Bagaimana tidak. Ibu dua anak itu dipaksa pindah rumah berulang kali oleh tetangga dan kerabatnya gara-gara prestasi tak sedap Azahari.Situasi itu memburuk begitu bom Bali meledak pada 2002 lalu, ketika foto pria bergelar doktor itu tersebar luas. Apalagi Noraini menderita kanker tenggorokan. Demikian dilansir media Malaysia,
New Straits Times, Kamis (10/11/2005).Di Klang Valley, Noraini dan dua anaknya tinggal bersama ibunya. Sedangkan Azahari terakhir kali kelihatan lebih empat tahun silam. Warga setempat mengingati ahli bom itu suka jogging dan tampak ramah.Noraini, yang berjumpa pertama kali dengan Azahari di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), kini jarang pergi ke masjid atau menerima tamu. Dia juga sulit bicara setelah operasi kanker tenggorokan. Dia keluar dari pekerjaannya di UTM 10 tahun lalu karena alasan kesehatan.Keluarga Noraini kehilangan kontak dengan Azahari empat tahun silam ketika pemerintah Malaysia menemukan keterlibatan Azahari dengan Jamaah Islamiyah (JI). Anggota keluarga mengaku tidak pernah mendapatkan kabar berita dari pria berkacamata minus itu.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini