Jakarta - Polri mengungkapkan temuan terkait pelemparan bom molotov di
LBH Medan pada akhir pekan lalu. Polri mengatakan pelemparan bom molotov tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus meninggalnya kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara (Sumut),
Golfrid Siregar.
"Terakhir sebagai tambahan kasus yang berada di Sumatera Utara yang terjadi pada hari Sabtu dini hari tanggal 19 Oktober sekitar jam 02.33 WIB di mana ada dua orang yang menaiki kendaraan roda dua dan tidak dikenal melempar bom molotov ke kantor LBH di Medan," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2019).
Asep kemudian memaparkan hasil temuan penyidik Polrestabes Medan terkait teror bom molotov itu. Asep menegaskan kejadian tersebut tidak ada kaitan dengan tewasnya Golfrid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditegaskan oleh penyidik dari Polrestabes Medan bahwa kejadian pelemparan bom molotov ke LBH Medan ini tidak ada hubungannya dengan kasus meninggalnya Golfrid. Sekali lagi ini tidak ada hubungannya dengan kasus tersebut," ucapnya.
Diketahui, Golfrid mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Minggu (6/10). Golfrid ditemukan penarik becak yang kebetulan melintas di
flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 WIB. Kemudian korban dibawa ke RS Mitra Sejati, lalu diarahkan untuk ditangani ke RSUP Haji Adam Malik.
Sementara itu, kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal pada Sabtu (19/10) dini hari. Api cepat dipadamkan sehingga tidak menyambar ke bangunan. Dadang mengatakan pelemparan molotov di kantor LBH Medan yang beralamat di Jalan Hindu No 12, Kesawan, Medan, Sumatera Utara, ini terjadi pada pukul 02.30 WIB.
"Iya, laporannya benar," kata Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto saat dihubungi
detikcom, Sabtu (19/10).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
.webp)
