Rocky Gerung awalnya mengatakan keputusan Prabowo bergabung ke Istana memang sudah terprediksi sehingga menurutnya tidak menarik lagi untuk dianalisis.
Baca juga: Rocky Gerung: Akun Twitter Saya Dicuri |
"Seluruh yang ada di media massa hari ini, apapun beritanya tentang Istana, itu hanya menarik sebagai berita, bukan lagi menimbulkan sensasi untuk dianalisis. Prabowo masuk Istana, itu berita karena dari awal memang dikondisikan begitu kan, apa gunanya dianalisis? Kalau Prabowo memutuskan untuk tidak, nah itu baru jadi analisis. Kan begitu," kata Rocky Gerung saat dihubungi, Senin (21/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rocky Gerung, ada kesalahan berpikir belakangan ini. Keliru berpikir ini menurutnya soal anggapan persatuan.
"Jadi yang terjadi hari ini adalah koalisi seolah-olah ingin Indonesia bersatu maka semuanya masuk Istana. Indonesia itu bersatu kalau ada yang mengawasi Istana, bukan sama-sama masuk Istana. Itu ngaconya cara berpikir itu," kata dia.
Rocky Gerung menyebut keputusan Prabowo bergabung ke Istana hanya menyatukan elite-elite. Perpecahan di akar rumput, kata dia, tetap akan ada karena menurutnya masyarakat ingin ada kontrol terhadap pemerintah, bukan ramai-ramai gabung ke penguasa.
"Yang bersatu siapa? Ya elitenya yang bersatu. Bangsanya selesai nggak pecah belahnya? Ya makin terjadi. Karena apa? Bangsa berharap ada yang di luar kan, rakyat berharap ada yang di luar. Ternyata semua masuk ke dalam maka bangsa ini justru tidak akan bersatu, justru akan makin terpecah karena tidak ada yang mengucapkan kepentingan alternatif dari rakyat. Kan itu yang terjadi," ulas Rocky Gerung.
Bagi Rocky Gerung, salah jika persatuan sudah dianggap erat kembali ketika Prabowo memutuskan bergabung ke pemerintahan Jokowi. Menurutnya, ada rakyat yang tetap berharap Prabowo menjadi oposisi.
"Ini salah kalau dianggap setelah Prabowo masuk ke Istana maka persatuan sudah erat kembali. Ya justru makin jauh karena rakyat tidak menghendaki masuk Istana. Biasa aja, kan rakyat menghendaki Prabowo di luar, itu justru normal supaya terjadi keseimbangan antara yang berkuasa dan tidak berkuasa," ucap Rocky Gerung.
"Jadi kekacauan itu yang mesti dianalisis oleh pers, bukan sekadar memberitakan, 'Oh berarti akan terjadi persahabatan baru'. Ya persahabatan antara menteri kabinet, tapi rakyat tetap tidak bersahabat," tutur dia.
Simak juga video "Reaksi Netizen soal Prabowo Masuk Kabinet Jokowi" :
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini