Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan pengalihan pendaratan (divert) dilakukan karena terjadi kepadatan di Bandara Halim. Setelah pesawat berputar (holding) lebih dari satu jam, pilot memutuskan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta demi memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan. Penerbangan ini terjadi pada Minggu (20/10/2019) sore.
"Pesawat mendarat secara normal di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18.55 WIB. Sesaat setelah mendarat dan posisi pesawat sudah sempurna di landas parkir, seluruh tamu diarahkan dan dibawa menuju ruang tunggu keberangkatan, guna mendapatkan informasi lebih lanjut," kata Danang lewat keterangan yang diterima, Senin (21/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan hal tersebut telah diinformasikan awak kabin kepada semua penumpang. Danang mengatakan Batik Air berencana melanjutkan penerbangan ke Bandara Halim, namun harus dilakukan pengecekan kelaikan pesawat terlebih dahulu.
"Sesuai dengan prosedur setiap pesawat yang akan diterbangkan kembali adalah kewajiban pilot yang akan menerbangkannnya untuk melakukan pengecekan penggantian salah satu ban pesawat yang di luar jadwal penggantian dan membutuhkan pengerjaan kurang lebih 30 menit. Keputusan tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan selanjutnya.
Danang mengatakan pihak maskapai telah menawarkan kepada penumpang untuk melanjutkan penerbangan ke rute semula atau Halim. Namun penumpang memilih turun di Bandara Soekarno-Hatta.
"Batik Air juga menawarkan kepada seluruh tamu apakah akan turun (kedatangan) di Soekarno-Hatta atau ke Halim Perdanakusuma... para tamu memilih untuk melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta," ujarnya.
"Pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LBY diterbangkan ke Halim Perdanakusuma pukul 20.45 WIB, tanpa membawa tamu," tambah Danang.
Halaman 2 dari 1