Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menjelaskan awal mula ditangkapnya Eggi, setelah penyidik menemukan sebuah grup WA yang beranggotakan 123 orang dan 5 admin.
"Di grup itu membahas berkaitan kegiatan yang akan dilakukan upaya untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden," kata Kombes Argo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil pengembangan lebih lanjut, ditemukan pula nomor Eggi Sudjana di dalam grup tersebut. Polisi pun kemudian menangkap Eggi.
"Eggi ikut dalam WA group," kata Argo.
Argo mengatakan, dalam grup itu, Eggi ditawarkan oleh salah satu pelaku untuk menyumbang dana. Dana yang diminta dari Eggi rencananya akan dibuat bom untuk menggagalkan pelantikan presiden.
"Beliau ditawari, di japri-nya 'mau buat bom nitrogen, mau nyumbang tidak'. Tetapi beliau nggak merespons," ungkap Argo.
Atas dasar itulah penyidik Polda Metro Jaya mengamankan dan memeriksa Eggi Sudjana.
"Makanya kemarin kita ajak yang bersangkutan kita mintai keterangan karena yang bersangkutan masuk di WA group tersangka," kata Argo.
Diketahui, Eggi diamankan polisi dan rumahnya sempat digeledah pada Minggu (20/10) lalu. Kuasa hukum Eggi menyebut Eggi diamankan untuk dimintai klarifikasi terkait seseorang yang pernah datang ke rumahnya.
"Katanya ditangkap, saya bilang, 'Persoalan apa?' Ada persoalan bahwa ada orang yang diduga merakit bom yang mana orang tersebut pernah ke rumah Pak Eggi," kata Alamsyah kepada wartawan, Minggu (20/10).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini