18 Kecamatan di Kabupaten Bogor Rawan Longsor Saat Musim Hujan

18 Kecamatan di Kabupaten Bogor Rawan Longsor Saat Musim Hujan

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Senin, 21 Okt 2019 15:06 WIB
Foto: BPBD Kabupaten Bogor (Sachril/detikcom)
Jakarta - Sebentar lagi Indonesia akan memasuki musim hujan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyebut belasan kecamatan di Kabupaten Bogor rawan tanah longsor.

"Iya sekitar 18 kecamatan perlu diwaspadai (longsor)," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Mitigasi Bencana pada BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, ketika dihubungi, Senin (21/10/2019).

Dede menjelaskan kecamatan-kecamatan yang berpotensi terjadi tanah longsor adalah Tanjungsari, Sukamakmur, Cisarua, Ciawi, Cijeruk, dan Megamendung. Lalu di Kecamatan Cigombong, Tamansari, Tenjolaya, Pamijahan, Leuwiliang, Cigudeg, Nanggung, Jasinga, Sukajaya, Babakan Madang, dan Citeureup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Ia mengatakan 18 kecamatan ini berpotensi longsor karena merupakan daerah perbukitan.

"Total desa di Kabupaten Bogor ada sekitar 418 desa, yang rawan itu kurang-lebih ada 200-an desa yang berpotensi rawan bencana. Jadi banyak, hampir merata di tiap kecamatan," lanjutnya.



Dede mengungkapkan 18 kecamatan tersebut menjadi rawan longsor karena struktur tanahnya berupa lempung atau tanah liat. Selain itu, daerah tersebut menjadi rawan longsor karena merupakan lahan terbuka. "Ditambah dipicu hujan deras," tuturnya.

Selain longsor, Dede mengungkapkan agar masyarakat siap siaga untuk menghadapi banjir ketika musim hujan nanti. Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Desa Kabasiran di Parungpanjang, kata dia, menjadi titik rawan banjir.

Selain itu, Desa Sukawangi di Kecamatan Sukamakmur dan Desa Leuwimalang, Cisarua, menjadi titik rawan banjir.

Ia pun mengimbau masyarakat yang tinggal di empat desa tersebut selalu mengecek Tinggi Muka Air (TMA) dan kebersihan sungai.

"Apalagi ketika curah hujan cukup tinggi. Amati dari jam ke jam TMA-nya. Warga juga harus sudah bersiap-siap untuk mengamankan barangnya. Terus sungai di lereng atau tebing, diperiksa apakah ada sampah atau tumpukan balok kayu yang menghambat aliran sungai. Karena ini berpotensi akan membendung air sungai tersebut. Ketika bendung sudah tidak tertahan, maka akan jebol dan akan terjadi yang namanya banjir bandang," bebernya.



Untuk mengantisipasi terjadinya bencana ketika musim hujan nanti, Dede mengatakan BPBD Kabupaten Bogor akan membangun pos kesiagaan bencana di 4 kecamatan. Sebanyak 60 personel, lanjutnya, akan ditempatkan di Gunung Putri, Cisarua, Jasinga, dan Parungpanjang pada Minggu ke-3 November atau Desember 2019.

"Di sana akan ditempatkan personil yang selama 24 jam akan siap siaga. Tentunya diharapkan masyarakat setempat membantu juga bila terjadi adanya bencana," kata Dede.
Halaman 3 dari 2
(rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads