Ragam Wisata Budaya Toraja yang Bikin Wisatawan Terpincut

Ragam Wisata Budaya Toraja yang Bikin Wisatawan Terpincut

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Senin, 21 Okt 2019 09:40 WIB
Tana Toraja/Foto: ISTIMEWA
Tana Toraja - Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulsel. Toraja menjadi daya tarik wisatawan karena yang menyimpan berbagai kisah kebudayaan dan alam yang indah, salah satunya makam yang terletak di tebing batu di Desa Lemo, Toraja.

Makam di tebing batu yang ada di Desa Lemo menjadi daya tarik sendiri karena merupakan salah satu makam batu tertua di Toraja. Berkunjung ke lokasi tersebut, wisatawan akan disuguhkan barisan makam yang berada di sisi tebing.

Mereka yang berasal dari kaum bangsawan akan dimakamkan di bagian lebih tinggi dari sisi tebing. Selain itu makam bangsawan juga ditunjukkan dengan adanya Patung Tau-Tau di depan makam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ragam Wisata Budaya Toraja yang Bikin Wisatawan TerpincutFoto: ISTIMEWA


Upacara pemakaman di tebing batu juga menjadi tujuan wisata kebudayaan yang dapat disaksikan oleh para wisatawan. Untuk diketahui, setiap jenazah masyarakat Toraja yang akan dimakamkan harus melalui beberapa tahap ritual.

Ketika seseorang meninggal, maka sebelum dimakamkan jenazahnya harus disemayamkan terlebih dahulu untuk kemudian diberi penghormatan dalam upacara adat bernama Rambu Solo.

Rambu Solo akan dilakukan jika seluruh kerabat jenazah telah lengkap dan bersepakat untuk menentukan waktu pemakaman. Selain itu, keluarga jenazah juga harus memiliki materi yang cukup untuk menggelar upacara Rambu Solo. Upacara ini bisanya membutuhkan biaya yang besar, salah satunya untuk membeli kerbau.

Kerbau-kerbau yang ada dalam upacara Rambu Solo akan disembelih pada ritual ma'ttingoro. Jumlah kerbau dalam upacara Rambu Solo tergantung dari kesanggupan keluarga jenazah. Tak jarang ada kerbau yang harganya mencapai miliaran rupiah, atau yang dikenal dengan istilah tedong bonga atau kerbau bule.

Tak jarang, karena mahalnya biaya upacara Rambu Solo dan perlu waktu lama untuk seluruh keluarga berkumpul lengkap, membuat pemakaman jenazah di dalam pahatan batu berlangsung lama. Menunggu proses upacara Rambu Solo dapat terlaksana, jenazah akan disemayamkan di sebuah rumah adat Toraja, atau yang dikenal dengan nama tongkonan.


Ragam Wisata Budaya Toraja yang Bikin Wisatawan TerpincutFoto: ISTIMEWA


Jenazah kadang harus disemayamkan hingga puluhan tahun baru kemudian dimakamkan di makam batu, jika upacara Rambu Solo sudah dapat terlaksana.

Wisatawan dapat menikmati tradisi upacara pemakaman tersebut di Toraja jika beruntung tiba di saat proses upacara tengah berlangsung. Namun khusus di bulan Agustus, wisatawan dapat menyaksikan tradisi ma'nene', dimana jenazah dikeluarkan dari dalam makam batu untuk dibersihkan dan dirias dalam sebuah ritual. Jenazah yang dimakamkan di dalam pahatan batu membuat jenazah tetap awet layaknya mumi.

Ragam Wisata Budaya Toraja yang Bikin Wisatawan TerpincutFoto: ISTIMEWA



Tak jauh dari lokasi makam batu di Desa Lemo, wisatawan juga dapat menikmati megahnya patung Yesus tertinggi di dunia. Hanya butuh perjalanan 30 menit lamanya untuk sampai di lokasi patung Yesus yang terletak di puncak bukit Buntu Burake. Lokasi ini berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut.

Berkeliling di sekitar kompleks patung Yesus yang tingginya 45 meter ini, wisatawan akan disuguhkan indahnya hamparan alam pegunungan yang indah. Pengunjug juga dapat berfoto dengan latar Kota Toraja tampak dari jauh di tengah perbukitan yang hijau.

Menikmati Gugusan Menhir dan Negeri di Atas Awan di Toraja Utara

Selain Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel juga menyimpan destinasi alam yang indah, salah satunya gugusan batu Menhir atau bebatuan runcing dan negeri di atas awan.

Gugusan batu menhir berada di Desa Bori' Kalimbuang, Toraja Utara. Di lokasi ini ada 102 barisan batu menhir yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Batu ini dibuat oleh leluhur masyarakat Toraja sebagai bentuk pemujaan terhadap leluhur.

Wisatawan juga dapat menyaksikan rumah adat Toraja atau Tongkonan yang berada di sekitar barisan menhir. Salah satu rumah tongkonan bahkan usianya sudah ratusan tahun dan terdapat ribuan tanduk kerbau di atasnya.

Selain dikelilingi rumah Tongkonan, di sekitar menhir juga terdapat makam khusus jenazah bayi atau dikenal dengan baby graves. Uniknya, makam bayi masyarakat Toraja ini terdapat di batang pohon Tarra yang ditutupi dengan ijuk.


Ragam Wisata Budaya Toraja yang Bikin Wisatawan TerpincutFoto: ISTIMEWA



Masyarakat Toraja percaya, bahwa getah pohon Tarra yang berlimpah dapat menggantikan air susu ibu dari bayi yang meninggal. Untuk itu bayi yang meninggal dimakamkan di dalam pohon Tarra dan ditutup ijuk.

Tak jauh dari gugusan batu menhir di Desa Bori' Kalimbuang terdapat Bukit To'tombi. Menuju puncak bukit yang dikenal dengan Puncak Lolai, Wisatawan akan disuguhkan hamparan awan yang berada di bawah puncak bukit. Masyarakat menyebutnya dengan negeri di atas awan.



Tonton video Cara Bikin Pa'Piong, Makanan Bangsawan Toraja:

[Gambas:Video 20detik]



(nvl/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads