Pengamat politik dari CSIS Arya Fernandes menilai ada tiga poin yang bisa saja masuk kategori kejutan. Poin pertama terkait koneksi antara keinginan publik dengan kebijakan pemerintah yang belakangan ini dinilainya kerap berseberangan.
"Soal kejutan, di akhir periode ini kan terjadi diskoneksi antara aspirasi publik dengan pilihan-pilihan politik Istana. Nah, diskoneksi itu membuat turunnya kepuasan publik terhadap kerja pemerintahan seperti yang terekam dalam survei Litbang Kompas. Ke depan presiden harus bisa memastikan suara publik itu terwakili dalam proses pembuatan kebijakan di Istana. Apa kejutannya? Kejutan yang kita tunggu adalah apakah presiden mampu memenuhi ekspektasi mendasar publik soal kabinet yaitu soal kebaruan," kata Arya, Minggu (20/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia memperkirakan kejutan bisa saja berupa kabinet dengan wajah-wajah baru untuk menggantikan menteri-menteri yang kinerjanya dinilai buruk. Meski demikian, dia berharap Jokowi mempertahankan menteri yang kerjanya bagus dan memilih menteri baru dengan melihat rekam jejak.
"Soal inovasi, apakah ada kebaruan dari nama-nama yang diusulkan gitu. Presiden tentu harus mempertimbangkan kalau ada menteri petahana yang punya kerja baik ya harus dipertahankan," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini