Plh Kepala Balai TNGR Dwi Pengestu menjelaskan kebakaran diketahui pada Sabtu (19/10) di sekitar Resor Senaru, Anyar, dan Santong. Pihak Balai TNGR kemudian mengirimkan tiga tim ke lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu kami sampaikan juga bahwa pengunjung yang naik hari ini sudah turun kembali," ujar Dwi.
Esok harinya, sekitar pukul 07.00 Wita, tim memantau lokasi kebakaran dan terlihat savana di sekitar Pos 3 jalur pendakian habis terbakar. Sisa-sisa api masih terlihat di tajuk pohon. Namun api masih terlihat membakar savana di sekitar Sampurarung Resor Anyar.
Pada pukul 10.00 Wita, petugas Resor Sembalun mendapat informasi bahwa titik api berada di sekitar Pelawangan, Sembalun, dan mengarah ke camp area. Pihak Balai TNGR menduga kebakaran disebabkan oleh api di hutan Danau Segara Anak wilayah Resor Senaru yang sedang terbakar.
Pada pukul 11.50 Wita, petugas memantau di Dusun Sajang dan melihat titik api baru di lokasi Jempong Borok untuk jalur pendakian Sajang. Hasil pemantauan itulah yang menjadi pertimbangan pihak Balai TNGR menutup jalur pendakian.
"Semua jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup. Terhitung mulai 20 Oktober 2019 sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata Dwi.
Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan penanganan kebakaran hutan dan memastikan jalur pendakian aman. Penutupan jalur juga untuk menjaga keselamatan dan keamanan pengunjung serta mencegah api merembet ke area lain.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini