"KPAI mengecam penamparan terhadap delapan siswa salah satu SMK swasta di Kota Malang yang diduga kuat dilakukan oleh seorang 'motivator' bernama Agus Setiyawan (AS), saat menjadi narasumber di sekolah tersebut," kata komisioner KPAI, Retno Listyarti, kepada wartawan, Minggu (20/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"KPAI menilai AS tidak patut lagi menjadi motivator, terutama bagi anak-anak karena yang bersangkutan sangat temperamental, mudah marah hanya karena masalah sepele. AS harus belajar dulu dengan para guru yang mampu mengelola kelas dengan baik setiap hari meski menghadapi 'kenakalan ala anak-anak'," ujarnya.
Retno berharap Agus mendapat hukuman maksimal karena perbuatannya juga disaksikan oleh ratusan anak. KPAI juga akan memberikan pendampingan terhadap para korban kekerasan Agus dan mengawal proses hukum di kepolisian.
"KPAI akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur agar ada evaluasi ke depan untuk sekolah-sekolah mengundang motivator. KPAI juga akan berkoordinasi dengan P2TP2A Kota Malang untuk rehabilitasi psikologis anak-anak korban pemukulan motivator," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Agus menempeleng pelajar SMK di Malang ditangkap sepulang dari Makassar. Motivator bisnis online ini mengaku khilaf.
"Jadi sesuai berkas acara pemeriksaan, tersangka mengaku khilaf. Tetapi bagaimanapun proses hukum akan terus berjalan. Dan tersangka kita amankan di Surabaya, tepatnya setelah sempat ke Makassar, untuk mengikuti jadwal pekerjaannya," ungkap Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander kepada wartawan, Sabtu (19/10).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini