"Dokter Insani, tidak betul kalau dia memberikan pengobatan pada saya, tidak ada sama sekali," kata Ninoy kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Ninoy mengatakan dirinya hanya diberi obat mulut oleh salah satu orang di sana. Dokter Insani disebutnya sama sekali tidak memberikan pengobatan kepadanya hingga dirinya meninggalkan Masjid Al-Falaah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini saya dengar obat ini yang bikin namanya Bapak Endang ini dari keterangan ibu yang pakai hijab hitam. Ini tidak benar Dokter Insani memberikan obat ke saya, justru yang kasih obat orang lain," sambungnya.
Dia juga menyebut Insani berperan menginterogasinya. Ninoy bahkan sempat meminta pertolongan kepada Insani untuk membantunya memulangkannya.
"Saya pernah minta kalau jangan dibunuh itu sekitar pukul 20.00 WIB saat interogasi pertama. 'Tolong saya dipulangkan' dia (Insani) mengatakan 'bukan wewenang saya'. Dia bilang 'kamu jangan minta ke saya minta saja ke Allah untuk keselamatan'," jelas Ninoy.
Kemudian lanjutnya, Insani berperan mengerahkan massa untuk menggeledah barang-barang Ninoy. Insani dan suaminya menggeledah laptop dan HP Ninoy lalu diserahkan kepada tersangka lainnya untuk dibuka.
"Peran dia sejak awal, dia dan suaminya yang sekarang belum tahu keberadaannya di mana, itu dia yang membuka tas laptop saya dan juga tas yang satu lagi," kata Ninoy.
Ninoy juga menyebut Insani tidak ikut memukulnya selama kejadian itu berlangsung.
"Dia tidak ikut mukul tapi dia orang-orang yang memberikan instruksi, berikan perintah-perintah dan suaminya untuk membuka laptop, memberikan ke Fauzan dan tersangka lain dan juga melihat-lihat isi," kata Ninoy.
Seperti diketahui, dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan 15 tersangka dalam kasus tersebut. Ke-15 tersangka itu adalah AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, R, F, Bernard Abdul Jabbar yang juga Sekjen PA 212, Jerri, dan Dokter Insani.
Polisi menyebut Insani berperan ikut menginterogasi dan tidak memberikan pengobatan ke Ninoy saat itu. Kuasa hukum Insani sempat membantah ucapan polisi.
"Justru klien kami yang ikut mengobati Ninoy Karundeng," ujar salah satu pengacara Insani, Gufroni, dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (17/10).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini