"Ya saya kira sampai hari ini posisi PAN masih di luar pemerintahan karena kita tahu bahwa untuk hal-hal yang sifatnya sangat strategis, bergabung atau tidak bergabung dengan pemerintah itu merupakan sebuah keputusan strategis," kata Mulfahcri di gedung Nusantara I, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
"Di internal kami ada mekanisme yang memang harus ditempuh untuk mengambil keputusan-keputusan selevel itu, bisa lewat rakernas atau bisa lewat forum-forum yang setingkat rakernas. Oleh sebab itu, karena forum itu belum diadakan, maka tentu kita masih dalam posisi sebelumnya, sama seperti sebelumnya, yaitu ada di luar pemerintahan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mulfachri, koalisi pendukung pemerintah saat ini sudah cukup 'sesak'. Ia mengaku tak ingin menambah beban Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika partainya masuk pemerintahan.
"Lagi pula kalau kita lihat realita yang ada sekarang, koalisi pemerintah dalam pandangan saya pribadi ya sudah sesak juga ya. Kita tidak mau menambah beban Presiden dengan misalnya membangun wacana untuk ikut di dalam (pemerintahan) dan seterusnya. Saya meyakini bahwa sungguh tidak mudah buat Presiden untuk menentukan siapa yang akan ditetapkan sebagai pembantu Presiden untuk periode kedua ini," ujarnya.
Karena itulah, kata Mulfachri, pihaknya ingin tetap berada di luar pemerintah dengan menjadi mitra yang kompromis. Menurutnya, PAN juga memiliki kesamaan pandangan dengan Jokowi.
"Saya meyakini bahwa setiap pemerintahan pasti memiliki iktikad baik. Dalam konteks itu, saya kira kita punya kesamaan pandangan. Saya meyakini seperti yang berkali-kali disampaikan Pak Presiden bahwa di periode kedua ini beliau sama sekali tidak punya beban. Dalam posisi seperti itu tentu kita Pak Presiden bisa memaksimalkan kekuasaan yang ada di tangannya untuk memaksimalkan kepentingan seluruh rakyat Indonesia," ucap Mulfachri.
Meski menyatakan berada di luar pemerintah, Mulfachri mendoakan pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin yang akan dilaksanakan pada Minggu (20/10) mendatang berjalan lancar. Ia berharap Jokowi mampu membawa Indonesia keluar dari berbagai persoalan.
"Tanggal 20 Oktober Pak Jokowi akan melanjutkan kepemimpinan nasional dan tentu kita berharap di periode yang kedua Presiden bisa melakukan sejumlah hal yang memang diharapkan mampu membawa bangsa ini keluar dari berbagai macam persoalan," pungkasnya.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini