Komnas HAM Pastikan Korban Rusuh Wamena Tak Hanya Warga Pendatang

Komnas HAM Pastikan Korban Rusuh Wamena Tak Hanya Warga Pendatang

Rolando - detikNews
Jumat, 18 Okt 2019 17:42 WIB
Jumpa pers Komnas HAM soal kerusuhan di Wamena (Foto: Rolando/detikcom)
Jakarta - Komnas HAM melakukan investigasi terkait kerusuhan berdarah di Wamena. Dari investigasi tersebut, Komnas HAM memastikan korban tewas tidak hanya warga pendatang.

"Di sini berkembang informasi misalnya ini yang dibantai orang luar, tidak, kami punya data-datanya, meskipun kami tidak mau publikasikan nama-nama dan latar belakang etnis," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, di kantornya, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufan mengatakan warga asli Papua juga ada yang menjadi korban. Namun dia enggan mengungkap data rinci warga yang tewas, karena khawatir menimbulkan konflik SARA.

"Karena kami khawatir itu akan semakin memicu konflik yang berbau SARA, padahal ini sama sekali tidak ada hubungan dengan SARA, karena ada korban juga dari berbagai suku-suku yang ada. Mau dibilang pendatang atau orang asli, sama-sama ada korban," ujar Taufan.

"Bahkan terakhir kami mendapatkan informasi lagi yang cukup kredibel tapi harus kami konfirmasi ulang lagi, kami cross check, kami sampaikan juga kepada kepolisian untuk meng-cross check. Yaitu ada 10 orang lagi di luar 33 itu. Tapi ini tidak serta dibawa ke rumah sakit, mereka langsung dibawa ke kampung halamannya, di kampung halamannya dibumikan cara mereka,"sambung dia.





Bahkan Taufan mengungkapkan dugaan fakta baru jumlah korban yang tewas. Ada dugaan korban yang tewas mencapai 43 orang.

"Sehingga tidak terdeteksi oleh pihak keamanan yang ada di Wamena, di Wamena itu ada 33, itu berdasarkan data rumah sakit. 33 itu pun 31 di rumah sakit, 2 nggak di rumah sakit. Tapi orang Wamena, sempat terdeteksi, tapi ada 10 lagi," ucap Taufan.

"Jadi penelusuran tentang fakta-fakta itu pasti akan kita telusuri terus, seperti yang saya katakan tadi, selama ini orang tahunnya 31 plus 2 yang meninggal. Kita mendapatkan tambahan dapat, ada 10 lagi. Tapi tentunya belum 100% terkonfirmasikan, cuma sumber informasi ini meski kami rahasiakan sumber informasinya, menurut kami kredibel sumber informasinya," tambahnya.



Taufan belum berani mengungkapkan kebenaran fakta baru tersebut karena diperlukan investigasi mendalam. Apalagi, kata Taufan, medan di Papua cukup sulit.

"Tapi itu pun Komnas nggak akan berani mengatakan sudah 100%, harus dicross check. Tapi mohon maaf kalau dicross check minggu ini memang agak repot, harus datang ke kampung-kampung yang itu letaknya di Lembah Dani itu harus ke gunung-gunung itu, itu kan harus ada persiapan tertentu," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan 26 orang tewas akibat demonstrasi berujung kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua. Sebanyak 22 korban tewas di antaranya adalah warga pendatang.

"Dari 26 orang itu, 22 adalah masyarakat pendatang Papua. Mereka meninggal akibat luka bacok dan akibat terbakar dalam rumahnya yang dibakar atau runtuh karena dibakar," kata Tito di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).
Halaman 2 dari 2
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads