"Jadi visi DPR ini kita perjuangkan bersama-sama. Walaupun kemudian tentunya kita tidak mau seperti peristiwa 2014 lalu kan. Ketika ada yang berkuasa, kemudian lebih mayoritas, mengambil alih semua AKD, meninggalkan yang lain," kata Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Jumat (18/10/2019).
"Nah itu dirasakan oleh NasDem pada periode 2014 lalu. Kemudian sekarang kita tidak mau melakukan hal yang sama," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa 2014 yang dimaksud Ali yakni ketika pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dikuasai Koalisi Merah Putih (KMP), lawan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014.
NasDem sudah memutuskan komposisi anggota dalam setiap AKD. Namun, Ali tak menjawab dengan lugas saat ditanya soal Komisi yang menjadi incaran NasDem.
"NasDem ada 59 orang. Kita distribusikan, 7 komisi itu saya tempatkan 5 orang, 4 komisi saya tempatkan 6 orang," ungkap Ali.
"Ini kan nanti di-bamuskan untuk memploting ke komisi-komisi mana. Kalau NasDem diminta, ditanya, ya komisi yang kemudian nanti kita bisa beri kontribusi negara," sambung dia.
Ali menyebut fraksi pendukung pemerintah sepakat penyusunan AKD dilakukan secara proporsional. NasDem, menurutnya, akan mendapatkan 2 kursi ketua AKD dan 8 wakil ketua.
"Kita akan mendistribusikan secara proporsional, karena kan PDIP memperoleh 4 ketua, Golkar 3, NasDem 2, Gerindra 2," jelasnya.
DPR telah mengagendakan rapat konsultasi pengganti rapat Badan Musyawarah (Bamus) pukul 14.00 WIB hari ini. Selain soal komposisi anggota tiap-tiap fraksi di AKD, dalam rapat nanti juga akan membahas soal mekanisme pemilihan pimpinan AKD.
Tonton juga video Masuk Kabinet atau Tidak, NasDem Tetap Dukung Jokowi:
(zak/gbr)











































