Beda dengan Gerindra, PKS Belum Berniat Evaluasi 2 Cawagub DKI

Beda dengan Gerindra, PKS Belum Berniat Evaluasi 2 Cawagub DKI

Arief Ikhsanudin - detikNews
Jumat, 18 Okt 2019 12:06 WIB
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin (Foto: Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki pandangan yang berbeda dengan Partai Gerindra soal evaluasi calon Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta. PKS belum berencana mengevaluasi pencalonan itu.

"Itu mungkin keinginan dari pihak Gerindra. Dari PKS belum ada rencana seperti itu," ucap Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin, saat dimintai konfirmasi, Jumat (18/10/2019).

Menurut Arifin, proses pemilihan sampai kini tersendat bukan karena calonnya. Tapi kejelasan waktu tahapan proses pemilihan yang berhenti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kuncinya sekarang ada di pimpinan DPRD, kapan selenggarakan Rapimgab untuk bahas agenda pemilihan wagub," ucap Arifin.


Sampai saat ini, PKS dan Gerindra selaku partai pengusung sepakat mengirimkan dua nama dari PKS sebagai calon wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno kepada DPRD. Mereka adalah Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Pansus telah menyelesaikan draf tata tertib pemilihan. Namun Rapimgab pembahasan tata tertib tidak kunjung terjadi sampai anggota periode DPRD DKI Jakarta 2014-2019 selesai.



Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan pemilihan Wagub DKI Jakarta akan kembali dievaluasi. Evaluasi itu terkait calon dan komunikasi yang dilakukan selama ini.

"Saya sudah evaluasi bersama PKS. Yang dievaluasi apa, kan kalau nggak jalan ada dua dievaluasi calonnya atau komunikasinya. Cuma dua itu saja," kata Taufik di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10).


Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu mengatakan evaluasi akan dilakukan pihaknya bersama PKS. Hal itu dilakukan untuk mencari tahu mengapa proses pemilihan wagub menjadi berkepanjangan.

"Ini saya mau lakukan komunikasi dengan PKS, kita evaluasi. Kalau calonnya kita evaluasi calonnya, kalau calonnya lemah tidak ada daya tarik ayo kita evaluasi calonnya. Kalau komunikasi lemah ya kita ubah komunikasinya," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(aik/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads