328 Ribu Ha Hutan Terbakar, Jokowi Diminta Maksimalkan Penegakan Hukum

328 Ribu Ha Hutan Terbakar, Jokowi Diminta Maksimalkan Penegakan Hukum

Matius Alfons - detikNews
Jumat, 18 Okt 2019 11:51 WIB
Koalisi Golongan Hutan (Golhut) (Foto: Matius Alfons/detikcom)
Jakarta - Koalisi Golongan Hutan (Golhut) mencatat masih ada 328 ribu hektare hutan Indonesia masih terbakar hingga saat ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kepemimpinan kedua didesak untuk mempertegas komitmen melindungi hutan.

"Kami meminta ke Pak Presiden untuk terakhir kalinya sebelum dilantik agar berjanji menyelamatkan hutan yang masih tersisa," kata Direktur Eksekutif Walhi yang tergabung dalam Koalisi Hutan, Nur Hidayati saat memberi pemaparan di kantor Walhi, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nur mengatakan, masih adanya ratusan ribut hektare hutan yang terbakar berdampak pada pekatnya kabut asap di beberapa wilayah di Indonesia. Hingga saat ini, menurut dia, pemerintah belum berhasil untuk menangani kebakaran tersebut.

"Dampak kebakaran hutan yang dirasakan masyarakat Indonesia terutama di berbagai wilayah di Sumatera itu masih dirasakan, kabut asap masih terjadi di Jambi, Palembang, Sumatera Selatan, dan sama sekali ini tidak bisa diatasi pemerintah, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah sampai saat ini belum bisa atasi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut," ucap Nur.



Sementara itu, Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak menjabarkan akar permasalahan 328 ribu hektar masih terbakar di Indonesia. Ia menyebut penegakan hukum yang lemah menjadi penyebab terus berulangnya kejadian ini.

"Akar persoalannya adalah begitu lemahnya penegakan hukum. Penegakan hukum yang disampaikan pemerintah, ada tuntutan, proses di pengadilan dan ada yang inkrah tidak diikuti dengan kita catat pembayaran denda-denda yang signifikan untuk membuat efek jera, jadi efek jera hampir tidak ada kepada korporasi yang masih membakar hutan," ungkapnya.



Lebih jauh dia mengatakan memang ada kepentingan yang memaksa sehingga penegakan hukum soal pembakaran hutan ini tidak bisa secara maksimal. Leonard pun meminta presiden di masa jabatan yang baru untuk memihak pada rakyat.

"Ada kepentingan yang bekerja di sini, yang menghalangi penegakan hukum secara maksimal, kita mau dorong presiden dan wapres dengan masa jabatan baru tolong berikan, mulai babak baru ini dengan memihak kepada rakyat, memihak kepada hutan Indonesia, dan tidak ragu menghukum pihak-pihak yang dalam bertahun-tahun ini sudah merusak hutan Indonesia," ujar Leonard.
Halaman 2 dari 2
(maa/mae)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads