Serangan Tanpa Batas Fadli dan Ironi Bursa Menteri Jokowi

Serangan Tanpa Batas Fadli dan Ironi Bursa Menteri Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 18 Okt 2019 08:04 WIB
Serangan Tanpa Batas Fadli dan Ironi Bursa Menteri Jokowi
Waketum Gerindra Fadli Zon (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Waketum Partai Gerindra Fadli Zon dikenal kerap mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, nama Fadli masuk salah satu kandidat menteri Jokowi.

Diketahui, kritik terhadap Jokowi kerap terlontar dari mulut Fadli. Serangan tanpa batas Fadli dilepaskan termasuk lewat puisi yang 'menyerempet' Jokowi.

Waktu berlalu. Jelang makin dekatnya waktu pelantikan Jokowi pada Minggu (20/10) nanti, ada sinyal kuat Gerindra masuk ke dalam kabinet. Nama Fadli jadi salah satu yang ramai dibincangkan masuk bursa menteri Jokowi.
Rumor-rumor tersebut membuat Sekjen PPP Arsul Sani heran. Arsun bingun bila disebutkan nama Fadli bisa menjadi salah seorang kandidat menteri Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga bingung, termasuk, say sorry ya, kalau Fadli Zon jadi menteri itu saya bingung juga," kata Arsul di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Arsul kemudian menyinggung soal kritik-kritik yang kerap dilontarkan Fadli ke Jokowi. Arsul menilai kritik yang dilemparkan Fadli turut mengarah ke pribadi Jokowi.
"Bingungnya bagaimana? Ya karena kritiknya dia kan terhadap Pak Jokowi bukan hanya soal kebijakan, tapi personal gitu loh, kan masalah kan personalnya," terang Arsul.

Fadli memang tidak lelah mengkritik Jokowi. Bahkan ketika sang Ketum Gerindra Prabowo Subianto sudah melakukan pertemuan dengan Jokowi untuk pertama kalinya usai 'perang' di Pilpres 2019. Pertemuan itu berlangsung pada Minggu (14/7).
Jokowi bertemu PrabowoJokowi bertemu Prabowo (Muchlis Jr/Biro Pers Setpres)
Fadli terakhir kali melancarkan serangan kepada Jokowi dilakukan lewat puisi 'Sajak Sepatu Kotor'. Sajak ini dibuat tak lama usai Jokowi mengunjungi lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 17 September 2019. Fadli menyebut kunjungan Jokowi sebagai adegan sandiwara.




"Seperti biasa kau berpose yang sama, diikuti puluhan kamera, siap menangkap adegan sandiwara," kata Fadli dalam puisinya. Puisi itu diunggah di akun Twitter-nya pada Jumat (20/9).

Di waktu lainnya, Fadli pernah membuat puisi berjudul 'Petruk Jadi Raja' pada November 2018. Puisi ini dibuat untuk menyindiir poster 'Raja Jokowi'. Fadli menyindir apakah Indonesia perlu menjadi kerajaan sehingga ada poster 'Raja Jokowi'.
Selain itu, Fadli juga pernah menyindir Jokowi lewat puisi "Jaenudin Nachiro Namamu'. Dalam puisi ini tidak secara langsung sosok Jaenudin Nachiro adalah Jokowi. Namun, puisi itu dibuat tak jauh waktunya dengan penutupan Festival Qasidah. Saat itu ramai beredar video Jokowi yang mendendangkan lagu Deen Assalam ciptaan Sabyan Gambus.
Puisi tersebut di-posting Fadli melalui akun Twitternya. Jaenudin Nachiro, disebutkan Fadli, adalah sosok yang punya otak pas-pasan setengah dungu. Jaenudin Nachiro juga digambarkan Fadli sebagai orang yang suka naik chopper dengan gaya alap-alap, pun berbicara gagap tak punya data.

Di luar serangan secara pribadi, Fadli juga mengkritik pemerintahan Jokowi. Kritik terbaru disampaikan Fadli terkait aksi mahasiswa di banyak kota di Indonesia yang menolak UU KPK karena dianggap melemahkan KPK. Fadli Zon menjelaskan, UU KPK tidak bisa dilepaskan dari persetujuan Jokowi. UU itu disetujui DPR lewat rapat paripurna 17 September 2019. Dia meminta Jokowi untuk tak membuang badan dari aspirasi mahasiswa yang menginginkan Perppu.

"Presiden yang menyetujui pembahasan dan pengesahannya. Bola di tangan Presiden, jangan buang badan," ujar Fadli Zon dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (25/9).
Selain itu, Fadli Zon juga mengkritik rencana Jokowi memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. Menurutnya, rencana tersebut kemungkinan gagal karena kajian atas keputusan tersebut amatiran.

"Bisa (berubah) dong. Bisa saja tetap di Jakarta kok. Apalagi tiba-tiba nanti tahun depan urusannya udah lain, mati listrik lagi misalnya. Kemudian apa, orang juga lupa ya kan. Nanti lihat saja lah apa yang saya omongin hari ini," kata Fadli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8).

Rentetan serangan Fadli tanpa henti ini akankah membawanya jadi menteri Jokowi?
Pihak Istana sendiri mengaku tidak tahu. Justru nama Waketum Gerindra Edhy Prabowo yang santer dikabarkan akan jadi Menteri Pertanian (Mentan).

"Fadli Zon, nggak tahu ya," kata Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menjawab isu Fadli Zon dan Edhy Prabowo masuk kabinet di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/10/2019).

"Rumor yang beredar kan diusulkan begitu. Mudah-mudahan iya," kata Ngabalin.
Halaman 2 dari 2
(jbr/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads