Kasus Tewas 2 Mahasiswa Belum Terungkap, Massa Geruduk Mapolda Sultra

Kasus Tewas 2 Mahasiswa Belum Terungkap, Massa Geruduk Mapolda Sultra

Siti Harlina - detikNews
Kamis, 17 Okt 2019 16:52 WIB
Foto: Massa gerduk Mapolda Sultra (Siti-detikcom)
Kendari - Massa mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sulawesi Tenggara Bersatu (Formasub) melempari Mapolres Kendari dengan batu. Mereka kecewa karena kasus tewasnya 2 mahasiswa sudah 21 hari belum terungkap.

Kedatangan ratusan mahasiswa hari itu mendesak kepada pihak Polda Sultra untuk segera mengusut tuntas tewasnya dua mahasiswa UHO yang tewas yakni Randi - Yusuf Kardawi saat demo ricuh di DPRD Sultra. Mahasiswa menilai jika kinerja polisi dalam menangani kasus ini terkesan lamban.

"Hari ini sudah memasuki 21 hari berpulangnya rekan kita, tapi belum juga ada tersangka dari kasus ini," teriak mahasiswa dari atas mobil pick up di depan Mapolda Sultra, Kamis (17/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Secara bergantian mahasiswa melakukan orasi. Mahasiswa menuding pihak kepolisian yang harusnya melindungi masyarakat malah membunuh 2 mahasiswa. Menurutnya, tewasnya Randi-Yusuf bentuk ketidakbecusan polisi saat mengawal aksi demo.

"Kami tidak anarkis, kami waktu itu tidak membawa apa-apa, tapi polisi malah menembaki teman kami," teriak mahasiswa kembali.



Karo Provost Div Propam Mabes Polri, Brigjen Hendro Pandowo yang menemui mahasiswa menjelaskan saat ini proses penyidikan terus berlanjut.

"Kehadiran saya di sini untuk memantau dan memastikan jika semua proses berjalan. Hari ini lima terperiksa juga sedang menjalani sidang disiplin," jelas Hendro di hadapan mahasiswa.

Kasus Tewas 2 Mahasiswa Belum Terungkap, Massa Geruduk Mapolda SultraFoto: Massa gerduk Mapolda Sultra (Siti-detikcom)


Dia juga menjelaskan untuk menjaga independensi penyelidikan uji balistik dilakukan di luar negeri.

"Proses uji balistik masih dilakukan, kalau bukan di Australia maka di Belanda hal ini untuk menjaga objektivitas kita," katanya.

Namun mendengar penjelasan tersebut, mahasiswa tidak percaya. Saling dorong hingga akhirnya aksi melempar batu ke arah polisi di depan Mapolda Sultra tidak dapat dihindari.



Mahasiswa juga merusak pagar duri yang telah dipasang oleh pihak kepolisian. Untuk memukul mundur mahasiswa yang melempar batu, polisi mengeluarkan air dari mobil water canon. Beberapa saat mahasiswa sempat mundur kemudian berorasi tak lama berselang mahasiswa kembali melempar batu ke arah polisi.

Setelah tembakan gas air mata, beberapa saat mahasiswa menjadi hening lalu membubarkan diri tetapi tidak langsung pulang. Mahasiswa masih berada tidak jauh dari Mapolda Sultra melakukan aksi bakar ban dan mengalangi jalan sehingga kendaraan roda empat tidak dapat melintas.



Demo ricuh di depan DPRD Sultra terjadi pada 26 September 2019. Dua mahasiswa UHO tewas saat demo berlangsung. Mereka yang tewas ialah Randi dan Yusuf Kardawi. Randi tewas akibat tertembak, sedangkan Yusuf tewas akibat hantaman benda tumpul.


Simak Video "Tuntut Usut Kasus Randi-Yusuf, Mahasiswa 'Berkemah' di Polda Sultra"

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 3
(rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads