"Personel Yonzipur 17 membersihkan puing-puing kerusakan sekaligus mendata fasilitas umum yang rusak dan memerlukan perbaikan seperti sekolah," ujar Kapendam VI/Mulawarman, Kolonel Kav Dino Martino dalam keterangan tertulis, Kamis (17/10/2019).
Personel TNI juga mendatangi korban di tempat pengungsian untuk menyalurkan bantuan. Selain itu, prajurit TNI jgua membantu Polda Kaltim melakukan pengamanan. Kondisi Penajam Paser Utara dipastikan kondusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
"Melaksanakan penempatan pasukan untuk menyekat kemungkinan masyarakat dari luar masuk untuk mencegah timbulnya konflik baru," sambung Dino Martino.
Penyerangan di Pelabuhan Penajam Paser Utara terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, Rabu (16/10). Sekitar 100 orang mendatangi pelabuhan. Mereka mulanya merusak loket tiket dan menghentikan transportasi penyeberangan.
Penyerangan ini, menurut Kabid Humas Polda Kaltim Ade Yahya, dipicu oleh kasus penganiayaan pada Rabu (9/10) malam. Kelompok penyerang tak terima anggota kelompoknya jadi korban penganiayaan.
![]() |
Ada dua korban, salah satunya meninggal dunia karena ditikam. Tak terima dengan penganiayaan itu, penyerangan dilakukan massa.
"Polisi sudah menangkap dan menahan 3 orang tersangka kasus penganiayaan dua-tiga hari setelah kejadian tanggal 9 Oktober," sebut Ade Yaya.
![]() |
Tonton video Ricuh di Calon Ibu Kota Baru, Massa Bakar Fasilitas Pelabuhan:
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini