Soal Kabinet, Sandiaga: Gerindra Tak Mau Bikin Puyeng Jokowi

Soal Kabinet, Sandiaga: Gerindra Tak Mau Bikin Puyeng Jokowi

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 17 Okt 2019 14:54 WIB
Jakarta - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam rapimnas partainya menyatakan bersedia berada di luar pemerintahan ataupun di dalam pemerintah jika diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan Prabowo itu pun dinilai akan membuat Jokowi tak terbebani dalam mengambil keputusan soal kabinetnya.

"Berkaitan dengan bergabung atau tidak kan tadi sudah dikasih jelas sekali posisinya jika diperlukan bersedia untuk menjadi bagian dari eksekutor, mengeksekusi konsepsi tersebut. Jika belum diperlukan tetap akan loyal terhadap NKRI menjaga keutuhan, menjaga persatuan jadi kan selama ini dikhawatirkannya kalau Gerindra tidak diajak Gerindra akan jadi satu oposisi melawan dan menghambat pembangunan ke depan," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno di kediamannya di Jalan Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019).


"Kemarin Pak Prabowo sudah nyatakan dan itu mestinya membuat lega semua dan memberikan ruang buat presiden biar Pak Jokowi untuk membentuk kabinetnya the best man in the right place," sambung dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga berharap, dengan keputusan itu, Jokowi akan lebih lega dalam mengambil keputusan, mengingat Gerindra juga enggan tak mau bikin Jokowi puyeng dalam memutuskan kabinetnya.

"Jadi dengan pernyataan kemarin Pak Jokowi akan dengan sangat plong, lega, bisa ambil keputusan, karena Gerindra jangan dijadikan, jangan ikut membikin puyeng kepalanya Pak Presiden. Bahwa kita akan tetap fokus untuk membangun bangsa ini menjaga keutuhan," kata Sandiaga.


"Jadi nggak usah terbebani menjaga kesatuan dan persatuan karena di dalam atau di luar, Gerindra akan tetap menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa, membangun Indonesia. Jadi simpel," imbuh dia.



Sebelumnya, Prabowo telah menyampaikan sikap politiknya di hadapan para kader dan pengurus Gerindra. Kini Prabowo menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait masuk atau tidaknya Gerindra ke koalisi.

"Iya (menunggu Pak Jokowi). Jadi tentu kami persilakan apabila Pak Jokowi dan pemerintah lima tahun ke depan membutuhkan dan bersesuaian dengan konsepsi Gerindra. Tentu Gerindra dengan kesanggupannya, kita akan bekerja," kata juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, di sela Rapimnas Gerindra di kompleks Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10).


Dahnil tak secara gamblang mengatakan Gerindra bersedia masuk ke pemerintahan. Dia hanya mengungkapkan Prabowo siap jika negara memanggil.

"Kalau bahasa Pak Prabowo itu adalah, bila negara memanggil, tidak ada alasan. Karena Pak Prabowo tadi ya patriotisme itu penting, jadi untuk kepentingan bangsa dan negara, pilihan-pilihan politik yang tadi dalam rangka merukunkan dalam rangka kemajuan bangsa dan negara," ungkapnya saat ditanya apakah pernyataan Prabowo menyiratkan ketersediaan Gerindra masuk ke koalisi.

Halaman 2 dari 2
(mae/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads