"Khusus 20 Oktober pimpinan MPR meminta dan mengimbau agar adik-adik mahasiswa bersama-sama menghormati agenda bangsa Indonesia yang kita sepakati secara nasional yaitu melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum," ujar Ahmad Basarah di RSPAD Gatot Subroto, Jalan Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya saya kira setelah Presiden dilantik, menyatakan sumpah dan janjinya di hadapan MPR baru setelah itu bertugas sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Saya kira setelah presiden bertugas itulah waktu yang cocok bagi mahasiswa untuk kembali menggunakan hak demokrasinya menyampaikan pokok-pokok pikiran dan aspirasinya," kata dia.
Ketua DPP PDIP itu juga berharap tidak ada aksi unjuk rasa menjelang pelantikan presiden tanggal 20 Oktober nanti. Dia kembali menegaskan agar seluruh masyarakat menghormati pelantikan presiden dan wakil presiden hasil pemilihan umum tahun 2019.
"Sehingga oleh karena itu kami berharap dalam masa waktu sampai dengan tanggal 20 Oktober yang akan datang semua komponen bangsa Indonesia termasuk adik-adik mahasiswa menghormati agenda bangsa Indonesia untuk melantik presiden dan wakil presiden hasil pemilihan unum," imbuh Basarah.
Sebelumnya, BEM SI se-Jabodetabek dan Banten akan menggelar aksi di depan Istana hari ini. BEM SI mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Perppu KPK. Demo rencananya digelar di depan Istana Negara, Kamis hari ini, pukul 13.00 WIB.
"Iya benar demo di Istana," kata Koordinator Media BEM SI, Ghozi Basyir Amirulloh, saat dihubungi, Rabu (16/10).
Halaman 2 dari 2











































