"Coba kasih ke Pak Dirut ya karena kalau Pemprov DKI Jakarta itu sudah tidak lagi membeli bus. Jadi Pemprov DKI Jakarta itu membeli jasa," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019).
TransJakarta bekerja sama sama dengan perusahaan operator bus. Dalam kasus Zhongtong, operator yang menggunakan adalah Perum Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies tidak mau berspekulasi soal apakah bus dari China itu aman atau tidak. Dia hanya menyebut ada kerja sama antara operator dengan PT TransJakarta.
"Pasti ada kontrak kerja samanya. Di dalam kontrak itu ada aturannya," ujar Anies.
Perum PPD sebelumnya memastikan aspek keselamatan di bus TransJakarta merek Zhongtong yang kembali mengaspal di Jakarta. Dia menyebut bus itu hanya mereknya yang berasal dari Negeri Tirai Bambu.
Baca juga: Zhongtong Dicerca, Zhongtong Dibela |
"Kalau saya bandingkan dengan produk yang lainnya, itu kami tidak bisa bandingkan. Masalahnya kenapa? Di produk Zhongtong ini produk dalamnya sangat berbeda jauh dengan bus-bus yang lain," kata Dirut Perum PPD, Pande Patu Yasa di Pool PPD, Jl Raya Bekasi, Jakarta Timur, Selasa (15/10).
Dia menyebut bagian-bagian dari bus bukan berasal dari China. Mesinnya adalah produk Korea Selatan, sementara penyambung bus gandeng ini berasal dari Jerman. "Jadi semua produk-produk yang ada di dalam bus Zhongtong itu produk Eropa. Memang dirakitnya di China, mereknya merek China. Tapi isinya adalah isi Eropa," ucapnya.
"Semua jadi nggak murahan," sambung Putu.
Halaman 2 dari 2