Mulanya Muzani menyampaikan Prabowo telah menerima mandat dari para kader di Rapimnas Gerindra hari ini. Para kader menyerahkan keputusan terkait langkah politik partainya ke tangan Prabowo.
"Jika kita ambil keputusan koalisi, kita berada di belakang beliau. Jika beliau ambil keputusan oposisi, kita semua juga berada di belakang beliau. Cuma sebagai catatan, apa pun yang akan kita putuskan itu harus demi keutuhan bangsa. Harus demi persatuan harus untuk kepentingan Merah Putih, kira-kira seperti itu hal-hal yang diambil dalam rapat seharian ini," kata Muzani di kompleks Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muzani tak menjelaskan maksud pantunnya tersebut. Dia hanya mengatakan sang ketum akan berbicara dengan Jokowi dan kembali melempar pantun.
"Pantunnya lagi Bung Karno Bapak Proklamator kita, bersama Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia. Urusan koalisi atau tidak kita serahkan kepada ketua dewan pembina," ujarnya.
Saat kembali ditanya apakah berarti akan ada lagi pertemuan dengan Jokowi, Muzani juga tak menjawab gamblang. Dia hanya mengatakan berkomunikasi bisa melalui apa saja. Namun, yang dia pastikan, dalam komunikasi tersebut akan dibicarakan soal koalisi.
"Ya kan nanti Pak Jokowi mestinya nanya Pak Prabowo sudah saya timbang-timbang akhirnya begini ya, Pak, ya. Begitu kan. Memang itu kan ngomong. Entah ketemu entah telepon. Ya kan ngomong," kata Muzani.
Seperti diketahui, hari ini Gerindra menggelar Rapimnas. Dalam Rapimnas tersebut, Prabowo menyampaikan 3 sikap politiknya. Salah satu sikap yang diambil adalah Prabowo menunggu keputusan Jokowi terkait koalisi. Selain itu, Prabowo siap merapat jika negara memanggil.
Simak juga video "Gerindra Deklarasikan Kembalinya Sandiaga di Acara Konfernas Besok" :
(mae/gbr)











































