"Saya sudah koordinasi dengan pihak swasta untuk alat berat, nunggu luangnya. Menunggu ketika alat itu tidak digunakan," kata Suharto di Kantor Kelurahan Puspanegara, Citeureup, Kabupaten Bogor, Rabu (16/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang sudah nggak terpakai alat beratnya, dia akan menginformasikan. Sekarang kan masih terpakai alatnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita pakai. Cari waktu yang tepat, lebih cepat lebih bagus," jelasnya.
Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk mengangkut sampah di samping rel tersebut. DLH Kabupaten Bogor, katanya, siap membantu.
"Kalau armada atau truk dari DLH, alat berat dari industri swasta. Kan pihak DLH pengangkutannya. Kalau alat berat perusahaan itu tidak sedang digunakan, baru saya koordinasikan ke DLH bahwa sudah oke. Karena kapasitas sampahnya banyak itu," tuturnya.
Dia tak bisa memastikan kapan sampah tersebut akan dibersihkan. Suharto mengaku ingin tumpukan sampah itu bisa selesai dibersihkan dalam satu kali pengangkutan saja. Suharto juga mengaku akan mengirim surat ke PT KAI.
"Ya kan intensitas kereta yang lewat nggak banyak. Kalau tidak salah, kereta bisa 5 kali melintas dalam sehari. Bagaimana teknisnya (pembersihan sampah), itu yang akan saya komunikasikan, kita surati PT KAI," tuturnya.
Tumpukan sampah di samping rel kereta api RW 7 Puspanegara, Citeureup, Kabupaten Bogor, memanjang sampai sekitar 50 meter. Ketinggian tumpukan sampah ini sekitar 2-4 meter.
Terlihat ada banyak sampah yang terbungkus kantong plastik. Selain itu, ditemukan banyak sampah plastik dan ranting pohon.
Tumpukan sampah ini disebut warga setempat sudah ada bertahun-tahun dan tidak pernah dibersihkan. Sebagian sampah tampak menghitam seperti bekas dibakar.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini