Tersangka Kasus Ninoy, Irshad Ahmad Bicara Soal Panggilan 'Habib'

Tersangka Kasus Ninoy, Irshad Ahmad Bicara Soal Panggilan 'Habib'

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 16 Okt 2019 12:33 WIB
Foto: Tersangka penganiaya Ninoy Karundeng Irshad Ahmad/detikcom
Jakarta - Tersangka kasus penganiayaan Ninoy Karundeng, Irshad Ahmad ditangkap polisi setelah terungkap adanya keterlibatan pria dengan sapaan 'habib' di kasus tersebut. Irshad mengakui dia biasa dipanggil 'habib'.

Dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/10/2019), Irshad bicara asal-usul panggilan 'habib'. Warga Slipi, Jakarta Barat ini ternyata keturunan Pakistan.

"Iya kadang-kadang (dipanggil) habib, ustaz, karena basic saya tabib. Saya turunan dari Pakistan, ibu Sunda, bapak Pakistan," ujar Irshad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irshad mengaku dirinya seorang wiraswasta di bidang pengobatan alternatif.

Irshad sendiri tidak pernah memperkenalkan dirinya sebagai habib kepada orang lain. Namun dia merasa tidak masalah ketika orang memanggilnya sebagai habib.

"Habib itu orang yang dekat dengan Allah, ada keturunan nasabnya juga kan gitu. Kan habibullah kekasih Allah. Saya itu mau dipanggil apa pun ya nggak apa-apa, maslahnya kan orang hormat kan," sambungnya.

Menurutnya, orang-orang memanggilnya 'habib' karena profesinya sebagai tabib. Selebihnya dia menilai panggilan habib itu sebagai bentuk penghormatan kepada dirinya.

"Habib juga, tabib juga, karena tabib kan profesi kan. Mungkin orang hormati saya karena saya hidupkan sunnah pakai jenggot identik habib," ucapnya.

Redaksi detikcom mengubah judul berita setelah mempertimbangkan permintaan dari keluarga narasumber mengenai profesi narasumber yang menjadi tumpuan hidup keluarga. Pengubahan ini dipastikan tidak berhubungan dengan akurasi penulisan berita. Redaksi memastikan wawancara eksklusif ini dilakukan sesuai prosedur dengan akurasi yang bisa dipertanggungjawabkan sepenuhnya.
Halaman 2 dari 2
(fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads