"Kemajuan teknologi saat ini harus kita gunakan untuk melakukan Sosialisasi 4 Pilar MPR. Saya ajak kaum pemuda untuk bersama menyosialisasikan 4 Pilar MPR RI melalui chanel-chanel media sosial," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Selasa (15/10/2019).
Hal itu disampaikannya dalam acara kick off Liga Hizbul Wathan 2019 Muhammadiyah di Lapangan Pancoran Soccerfield TNI AU, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2019). Bamsoet menambahkan, salah satu tujuan Sosialisasi 4 Pilar MPR adalah agar masyarakat tidak melupakan konsensus kebangsaan, tidak lupa terhadap asal usul dari mana kita berasal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, merupakan kekuatan sosial Bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan," tegasnya.
Di samping itu, Bamsoet juga mendukung terobosan dari Muhammadiyah, melalui Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dalam mengembangkan olahraga sebagai media dakwah Islam yang atraktif dan inovatif. Ia berharap sepakbola bisa merekatkan rasa persaudaraan sebagai sesama anak bangsa.
"Selain melakukan kajian ke-Islaman maupun penyelenggaraan kegiatan sosial lainnya. Muhammadiyah sudah progresif menyentuh olahraga sebagai media dakwah, olahraga punya nilai filosofis mendalam, salah satunya mengajarkan tentang sportivitas yang kini mulai hilang dalam jati diri kebanyakan orang. Disentuh dengan nilai-nilai keagamaan, menjadikan Liga Hizbul Wathan 2019 sebagai agen penguatan sumber daya manusia yang sportif dan agamis, seperti nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila," ujar Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet mengingatkan kepada para anggota Muhammadiyah, khususnya dari kalangan pemuda dan pemudi Indonesia, agar tidak lelah mengerjakan amal usaha keagamaan demi terbangunnya manusia yang beradab, berbudaya, beragama, dan berilmu pengetahuan.
Bamsoet juga menyinggung soal masih maraknya penyebaran hoax dan ujaran kebencian di berbagai platform media sosial. Ia pun memberikan contoh soal Oxford Internet Institute (OII) yang melaporkan hasil risetnya sepanjang tahun 2017-2018, yang menyebutkan Indonesia bersama berbagai negara lainnya tidak lepas dari buzzer yang mendengungkan pembelahan opini publik dan disinformasi informasi melalui media sosial.
"Jika dibiarkan terus seperti ini, lama-lama media sosial dan internet kita tak ubahnya menjadi tempat sampah. Di sinilah peran penting Muhammadiyah, yang sudah terkenal dengan aktivitas kependidikannya, untuk turut membersihkan ruang media sosial dari berbagai aktivitas yang mendistorsi pengetahuan publik," tutupnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Sekretaris Lembaga Seni Budaya Olahraga PP Muhammadiyah Defy Indiyanto Budiarto, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto, Sekjen Pemuda Muhammadiyah Zulfikar, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Nadjih, Ketum Ikatan Pelajar Muhammadiyah Hafiz, Kepala Departemen Nasyatul Aisyiyah Winda, Sekretaris Panitia Liga HW Bobby, SC Liga HW Ma'ruf, Ketua Umum Wiramuda Hoirul Mutaqin.
Simak juga video "Demo 15-20 Oktober Dilarang, MPR: Kami Harap Adik-adik BEM Maklum" :
(akn/akn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini