Temui Guru di Wamena, Mendikbud Pastikan Aktivitas Pendidikan Segera Pulih

Temui Guru di Wamena, Mendikbud Pastikan Aktivitas Pendidikan Segera Pulih

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 15 Okt 2019 16:39 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menemui guru se-Jayawijaya di Papua. (Foto: Farih/detikcom)
Jayawijaya - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menemui guru se-Jayawijaya di Wamena, Papua. Dalam pertemuan itu, Muhadjir menyampaikan terima kasih kepada guru-guru yang telah memulihkan kegiatan belajar mengajar.

Muhadjir mengatakan peran guru sangat vital dalam pembangunan bangsa. Karena itu, Muhadjir menegaskan pemerintah terus berkomitmen meningkatkan profesionalisme guru.

"Para guru yang saya cintai, saya ucapkan terima kasih atas pengabdian dalam bidang pendidikan karena tanpa ada guru itu pendidikan tidak berjalan. Biar ada menteri tapi nggak ada guru, lumpuh itu pendidikan," ujar Muhadjir di Gedung Ukumiarek Asso, Wamena, Jayawijaya, Papua, Selasa (15/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ucapkan Terima kasih karena pendidikan di Wamena sudah kembali meskipun belum 100 persen, tapi kita sudah benahi, kita tangani. Mudah-mudahan bisa secepatnya pendidikan akan segera pulih," sambung dia.



Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu lantas bercerita mengenai bom yang menghancurkan Hirosima dan Nagasaki. Menurut Muhadjir, guru merupakan orang pertama yang dicari pemerintah Jepang.



"Mengingat ketika Jepang di bom, yaitu Hiroshima-Nagasaki di bom oleh Amerika itu Kaisar Jepang yang ditanyakan pertama-tama ditanya gurunya masih ada yang hidup nggak? Itu kaisar Hirohito bertanya itu. Karena kalau seandainya dunia habis selama masih ada guru, maka peradaban masih bisa dihidupkan kembali," katanya.



Hal itu juga yang dilakukan Muhadjir saat mendengar ada kerusuhan di Jayapura. Muhadjir langsung menanyakan keselamatan para guru.

"Ketika saya dengar kerusuhan di sini, saya ke Jayapura tanya gimana keadaan gurunya? Gurunya aman nggak? Jangan sampai guru terancam jadi korban. Bukan apa-apa, karena masa depan bangsa ini juga ada di tangan guru. Tanpa guru kita tidak akan menyangka anak cuci kita yang nanti 10 tahun ke depan dia yang akan memimpin bangsa ini, dia akan memimpin Papua, dia yang akan memimpin Wamena. Dan itu yang akan kita siapkan. Saya tahu guru ini juga masih banyak masalah, dan ini sedang kita tangangi serius," ujar dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads