"Hari ini kabut asap yang menyelimuti Solok Selatan bertambah pekat dibandingkan hari sebelumnya, dan mata terasa perih saat di luar ruangan, terutama saat mengendarai sepeda motor," kata tokoh masyarakat Solok Selatan, S Wakiu Datuak Rajo Lingkar Bulan (55) di Padang Aro, Selasa (15/10/2019).
Dia mengatakan, kondisi kabut asap mulai tebal menyelimuti Solok Selatan sejak Senin (14/10) dan hari ini bertambah parah. Selain itu katanya, kabut asap yang semakin pekat juga sudah mulai menyesakkan napas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga lainnya Edi (42) mengatakan hal yang sama yaitu mata terasa perih akibat kabut asap terutama saat berkendara. Selain itu katanya, jarak pandang juga sudah terbatas akibat semakin tebalnya kabut asap.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Solok Selatan, Inroni Muharamsyah mengatakan saat ini kondisi kabut asap memang lebih tebal dibanding hari sebelumnya. Dia mengatakan, kabut asap ini merupakan kiriman dari daerah lain sebab di kabupaten itu tidak ada kebakaran hutan dan lahan.
Sebelumnya Kepala BMKG Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang Wan Dayantolis mengatakan, peningkatan konsentrasi partikulat diperkirakan masih berada di level sedang atau di bawah nilai ambang batas. Konsentrasi polutan yang dibolehkan berada di udara ambien yaitu di bawah 150 Β΅gram/m3.
Daerah-daerah dengan konsentrasi partikulat (pm10) diprediksi paling tinggi yaitu Kabupaten Dharmasraya 63 Β΅gram/m3, Kota Sawahlunto 67 Β΅gram/m3, Solok 70 Β΅gram/m3, Kabupaten Solok 70 Β΅gram/m3, Sijunjung 67 Β΅gram/m3, Kabupaten Solok Selatan 64 Β΅gram/m3.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini