Jakarta - Dulu, pengadaan bus
TransJakarta merek
Zhongtong pernah membuat Basuki Tjahaja Purnama (
Ahok) kapok. Ternyata, kini bus pabrikan China itu tetap berkelok.
Pengadaan bus
Zhongtong dimulai sejak tahun 2012. Awalnya, ada sekitar 66 bus yang dibeli dari perusahaan Zhongtong Bus Holding, China.
Pada tahun 2015, bus Zhongtong ini heboh. Pasalnya, bus ini jadi objek korupsi. Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono dihukum 13 tahun penjara dalam kasus pengadaan bus TransJakarta pada tahun 2012 dan 2013. Bus tersebut adalah Zhongtong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bus Zhongtong juga pernah terbakar saat melintas di depan Gedung PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada 8 Maret 2015. Bagian yang terbakar ini terletak pada mesin belakang bus. Padahal, bus itu baru tiga hari beroperasi.
Deretan masalah yang mengiringi bus Zhongtong pernah membuat Ahok kapok. Saat menjabat sebagai Gubernur DKI, Ahok mengatakan produk Zhongtong itu tak jelas. Bahkan dia menyarankan mestinya yang dibeli adalah merek terkenal saja.
"Lo gila belum pernah denger motor merek Ahok tiba-tiba mau kamu beli. Harganya beda sedikit pula. Nah TransJakarta itu berani tuh beli itu. Nggak jelas. Saya baru denger nama Zhong Tong dulu kan, Wei Chai gitu lho. Kenapa gak beli Mercedes Benz gitu lho," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
 Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI / Foto: Alfathir Yulianda |
Berselang setahun kemudian, 23
Bus Zhongtong didatangkan kembali. Hal ini karena masih adanya kontrak di masa lalu dengan Perum PPD. Bus-bus itu pun tampak terparkir di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bus yang terparkir bertahun-tahun itu kini mengaspal di Jakarta. Pantauan detikcom di Halte Harmoni Sentral, Senin (14/10/2019), salah satu bus merek Zhongtong tampak melintas. Bus gandeng tersebut melayani koridor 1 TransJakarta Blok M-Kota.
 Foto: Bus Zhongtong Mengaspal Lagi di Jakarta (Wilda/detikcom) |
Tak seperti pendahulunya yang didominasi oranye dan merah, bus Zhongtong kali ini didominasi biru dan putih. Logo Zhongtong terlihat di 'hidung' bus.
Seluruh kursi di bus tersebut menghadap samping, bukan menghadap depan seperti bus-bus merek lainnya. Area dibagi dua yaitu area biasa dan area khusus wanita. Ada pegangan warna abu-abu yang menggantung serta tiang warna kuning-hitam juga untuk pegangan para penumpang.
AC di bus terasa dingin, pintu bus tidak tersendat saat terbuka maupun tertutup, serta aspek-aspek lainnya beroperasi dengan baik. Ada 1 TV yang terpasang di bus namun TV itu tidak menyala.
Namun, perlu diketahui bahwa pengadaan bus Zhongtong ini berdasarkan kontrak tahun 2013. Simak penjelasan TransJakarta di halaman selanjutnya.
Pengadaan Berdasarkan Kontrak Tahun 2013Tentang pengoperasian bus Zhongtong ini, TransJakarta memberikan penjelasan. PT TransJakarta mengatakan pengadaan bus itu didasari kontrak 2013 dan kini dioperasikan atas putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
"Ini ceritanya adalah pelaksanaan kontrak yang tidak dapat dipenuhi PPD pada waktu itu, sehingga terbit penalti dan baru bisa dipenuhi sesuai kontraknya pun ini baru sebagian," ucap Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas TransJakarta Nadia Diposanjoyo saat dimintai konfirmasi, Senin (13/10/2019).
 Bus Zhongtong |
Bus-bus tersebut bukan didatangkan pada tahun ini, melainkan telah tiba di Jakarta pada 2016.
"Yang jelas, pengoperasian bus ini adalah bentuk dari pelaksanaan kontrak tahun 2013. Oleh karena PPD tidak dapat menyerahkan bus pada waktu yang ditentukan, maka terjadi dispute tahun 2016 dan diselesaikan melalui BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)," kata Nadia.
"Pada Juli 2018, BANI mengeluarkan putusan agar TransJakarta mengoperasikan 59 unit bus gandeng merek Zhongtong berdasarkan kontrak tahun 2013 dan tetap membayarkan penalti dari wanprestasinya," ucap Nadia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini