Temui Ketum-ketum Parpol Jokowi, Prabowo Kulonuwun Masuk Koalisi?

Round-Up

Temui Ketum-ketum Parpol Jokowi, Prabowo Kulonuwun Masuk Koalisi?

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 15 Okt 2019 06:54 WIB
Prabowo saat menemui Jokowi di Istana Negara (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sowan ke parpol-parpol koalisi Joko Widodo (Jokowi). Eks Danjen Kopassus itu mengunjungi pucuk pimpinan satu persatu parpol tersebut.

Sowan ke ketum parpol koalisi Jokowi itu dilakukan Prabowo usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana pada Jumat (11/10) lalu. Ketum parpol yang dikunjungi di antaranya Ketum NasDem Surya Paloh Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Prabowo bertemu Surya Paloh di kediaman bos besar salah satu televisi itu pada Minggu (13/10), sementara dengan Cak Imin tadi malam di DPP PKB.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jauh sebelumnya, Prabowo juga telah sowan ke kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Menteng. Pun juga ke kediaman Ketum PPP Suharso Monoarfa di Pondok Indah beberapa waktu lalu. Selanjutnya, Prabowo disebut-sebut juga akan menemui Ketum Golkar, Airlangga Hartarto.

Kunjungan Prabowo ke para petinggi parpol koalisi Jokowi itu pun kemudian dinilai sebagai upaya eks Danjen Kopassus itu untuk melobi. Lobi-lobi, khususnya bertujuan agar pintu untuk Gerindra merapat ke pemerintah terbuka tanpa kendala.



Sebab, selama ini dinilai ada resistensi dari parpol pendukung Jokowi. Namun, resistensi terhadap merapatnya partai berlambang kepala burung garuda itu dinilai wajar dan masuk akal.

Mengingat, masuknya Gerindra akan memengaruhi pembagian kue kabinet. Semakin banyak orangnya, semakin kecil kue yang didapat. Kini tambah satu lagi parpol mau masuk. Kue akan semakin kecil didapat masing-masing parpol.

"Semua peristiwa punya konteks. Perjumpaan Prabowo dan Surya Paloh ada dalam konteks mencari titik temu dalam proses lobi dan negosiasi, hubungannya dengan penentuan kabinet. Itu paling masuk akal," kata pakar komunikasi politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, kepada wartawan, Senin (14/10).


Prabowo bertemu Surya PalohPrabowo bertemu Surya Paloh Foto: Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj)


Karena itu, lobi-lobi tingkat tinggi dilancarkan Prabowo untuk meredakan resistensi dari parpol koalisi. Ini normal saja dalam politik. Meski baik Prabowo dan para ketum parpol selalu membantah pertemuan membahas kursi kabinet.

"Tentu salah satu pihak yang resisten adalah Partai NasDem, maka Ketua Umumnya dikunjungi Prabowo semalam," kata Gun Gun.



Kendati demikian, Gerindra membantah melancarkan lobi-lobi demi masuk ke koalisi. Gerindra menegaskan mereka tidak pernah meminta-minta.

Anggota Dewan Pembina DPP Gerindra, Habiburokhman menjelaskan pertemuan sang ketum dengan ketum-ketum parpol koalisi Jokowi demi merajut kebangsaan. Persoalan kebangsaan selalu menjadi bahasan utamanya. Menurutnya, Prabowo memahami betul bahwa bangsa ini tengah menghadapi tantangan besar.



"Sangat tidak pas kalau kami dibilang melobi untuk masuk ke koalisi pemerintahan, seolah kami meminta-minta untuk dimasukkan pemerintahan karena kepentingan kami," kata Habiburokhman, kepada wartawan, Senin (14/10).

Lantas, apakah langkah Prabowo menemui ketum-ketum parpol koalisi Jokowi sebagai bentuk mantan capres pada Pilpres 2019 itu kulonuwun untuk masuk ke koalisi?

Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan tak ada maksud lain dari Prabowo selain bersilaturahmi dengan pimpinan partai koalisi Jokowi. Dia menyebut Prabowo siap bekerja demi merah putih di manapun posisi Partai Gerindra nantinya.

"Belum dan tidak, belum memutuskan akan bergabung atau oposisi. Kalau bahasa Pak Prabowo, di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan beliau dan Partai Gerindra akan tetap bekerja untuk kepentingan merah putih," tutur Dahnil saat dihubungi, Senin (14/10) malam.

Halaman 2 dari 3
(mae/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads