Palapa Ring merupakan proyek pembangunan jaringan serat optik yang mengitari 7 pulau di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Proyek ini sempat muncul disampaikan seorang Joko Widodo (Jokowi), yang kala itu berdebat sebagai calon presiden nomor urut 01 melawan Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Januari 2005, wacana pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini kembali naik ke permukaan. Awalnya proyek ini diberi nama Palapa O2 Ring, namun karena mirip dengan merek dagang salah satu produk, namanya diubah menjadi Palapa Ring.
Namun proyek Palapa Ring ini sempat mangkrak cukup lama karena masalah pendanaan, yang menyebabkan megaproyek ini membutuhkan penambahan anggota konsorsium baru. Sampai pada 2015 saat pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, memulai kembali tender proyek Palapa Ring.
![]() |
Palapa Ring sendiri terbagi menjadi tiga paket, yaitu paket barat, tengah, dan timur. Paket barat mencakup Riau dan Kepulauan Riau dengan panjang kabel sekitar 2.000 km. Sementara paket tengah menjangkau Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku utara dengan panjang kabel sekitar 2.700 km. Namun yang paling berat adalah paket timur karena panjang kabel serat optik mencapai 8.500 km, juga medan yang harus dilalui terbilang sulit yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, Papua.
Setelah melewati proses panjang, akhirnya proyek itu resmi beroperasi. Lantas apa istimewanya?
Palapa Ring diresmikan Presiden Jokowi pada Senin, 14 Oktober 2019. Proyek ini memang belakangan dijuluki Tol Langit sebagai perumpamaan yang dimaksudkan Menkominfo Rudiantara sebagai kehadiran sinyal yang membuat masyarakat Indonesia bisa lebih mudah berkomunikasi satu sama lain, baik di perkotaan maupun pelosok, berkat eksistensi infrastruktur telekomunikasi.
Atas peresmian pengoperasian Tol Langit itu, Jokowi menitipkan pesan. Apa pesannya?
"Agar bisa kompetitif, perkembangan teknologi digital tidak boleh disalahgunakan, ujaran kebencian tidak boleh dipakai untuk ini, untuk fitnah nggak, untuk hoax nggak, untuk fake news nggak," ujar Jokowi di Istana Negara.
Fitnah hingga hoax di media sosial, kata Jokowi, harus dicegah. Jokowi juga berpesan supaya akses internet tidak disalahgunakan untuk kejahatan siber.
"Ini yang harus dicegah. Saling menjelekkan, saling mencela di media sosial harus dihentikan. Termasuk mencegah kejahatan siber dan kejahatan lain agar tidak semakin berkembang di negara kita," ujarnya.
Jokowi juga berpesan kepada aparat pemerintahan terkait pengoperasian Tol Langit untuk fungsi pelayanan publik. Setelahnya, Jokowi menandatangani prasasti digital sebagai tanda peresmian pengoperasian Tol Langit.
"Bagi seluruh aparat pemerintah agar memanfaatkan operasinya Tol Langit ini agar birokrasi yang melayani dan efisien, bagi seluruh rakyat Indonesia gunakan efektivitas ini dengan baik, gunakan untuk kebaikan kita bersama, kerukunan, dan sebagai bangsa untuk kemajuan Indonesia," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini