Kapolsek Gunung Putri AKP Andriyanto menerangkan, kebakaran rumah itu sendiri terjadi ada Senin (14/10/2019) dini hari tadi pukul 03.00 WIB. Korban berinisial E ini diduga membakar rumahnya terlebih dulu baru kemudian gantung diri.
"Jadi dia (korban) kayaknya membakar dulu rumahnya. Lalu habis itu gantung diri," kata Andriyanto, ketika dihubungi, Senin (14/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebakaran awalnya diketahui tetangga korban. Warga di sekitar rumah korban mendengar suara gemuruh dari atap rumah yang roboh akibat kebakaran. Warga pun melapor ke pemadam kebakaran setempat untuk dilakukan pemadaman. Namun setelah padam, warga melihat korban sudah tak bernyawa di kebun belakang rumah.
"Sudah dipadamin, ngecek ke belakang, ada gantung diri," jelas Andriyanto.
E diduga banyak terlilit utang. Menurut keterangan istri korban, E awalnya ditanya soal keberadaan mobil. Namun, korban tak terima yang kemudian berujung cekcok dengan sang istri.
"Jadi ditanya istrinya mobil ke mana pas sore harinya (Minggu, 13/10). Istrinya itu kesal, pergi sama anak-anaknya," kata Andiyanto.
Ketika ditinggalkan pergi istri dan anak-anaknya, korban sendirian berada di rumah. Saat dini hari tadi, sambung Andriyanto, korban diduga langsung membakar rumahnya, lalu gantung diri di pohon belakang rumahnya.
Polisi kemudian datang ke rumah korban untuk melakukan olah TKP. Namun, kata Kapolsek Gunung Putri, keluarga korban menganggap hal itu adalah musibah.
"Penyebab korban gantung diri masih dalam proses penyelidikan. Ini pun dari pihak keluarga tidak mau dilakukan autopsi, dan menerima bahwa ini musibah. Jadi korban gantung diri karena diduga ada permasalahan keluarga. Itu saja," pungkas dia.
Baca juga: Rentetan Teror Penembakan KKB di Papua |
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini