Palembang Diselimuti Kabut Asap Pekat, Begini Respons Gubernur Sumsel

Palembang Diselimuti Kabut Asap Pekat, Begini Respons Gubernur Sumsel

Raja Adil Siregar - detikNews
Senin, 14 Okt 2019 19:15 WIB
Kabut asap selimuti Palembang (Raja Adil/detikcom)
Palembang - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru kaget kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Kota Palembang. Herman Deru menyebut selama kondisi ini titik panas (hotspot) normal.

"Hari ini setelah salat subuh saya keluar asap luar biasa. Laporan untuk hotspot standar-standar saja, tadi melalui darat Dinas Lingkungan udah ke Pampangan," kata Herman Deru saat ditemui di kantor gubernur, Palembang, Senin (14/10/2019).

Tidak hanya Dinas Lingkungan, Herman Deru menerima laporan Danrem dan BPBD juga sudah turun meninjau lokasi yang terbakar. Namun dia mengaku belum menerima laporan terbaru hasil tinjauan di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Herman mengatakan, berdasarkan laporan BMKG, kabut asap masuk Palembang sejak dini hari tadi karena arah mata angin.

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman DeruGubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru (Raja Adil Siregar/detikcom)

"Itu terjadi pukul 03.00 WIB dini hari tadi, katanya ya arah angin. Kalau keterangan BMKG arah angin, artinya tidak semata-mata (asap) dari kita. Tapi iya memang subuh tadi saya rasakan," tegas mantan Bupati OKU Timur dua periode tersebut.

Sementara itu, terkait libur sekolah akibat kabut asap, dia meminta libur sekolah harus mengacu pada data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Hal ini agar asap tidak dijadikan alasan untuk bisa meliburkan sekolah.




"Untuk meliburkan sekolah itu standar ISPU, sampai tadi 192 dan tidak sehat. Kita beri kebijakan pada sekolah kalau bahaya ya pulangkan, libur," katanya.

"Ini kemarin sehat-sehat saja, ternyata jam pagi tadi terdeteksi kabut asap. Ya kalau ISPU bahaya liburkan, jangan ini dipaksakan anak sekolah," katanya lagi.

Terakhir, Herman Deru mengaku Satgas Karhutla Sumsel telah maksimal dalam penanganan karhutla. Berbagai upaya mulai dari pemadaman darat, udara dan teknologi modifikasi cuaca (TMC) agar turun hujan sudah dilakukan.

"Upaya pemadaman tidak berhenti lagi, TMC sudah, Pangdam sudah langsung ikut lihat udara dan ada 800 kg garam ditabur, tetapi tidak ada bibit air, kalau upaya kita tidak ada berhenti," tegasnya.
Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads