Pakar: Anies Hanya Ubah Nama dan Tak Lanjutkan Program Ahok

Pakar: Anies Hanya Ubah Nama dan Tak Lanjutkan Program Ahok

Dwi Andayani - detikNews
Senin, 14 Okt 2019 17:58 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Kinerja menjelang dua tahun masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat evaluasi. Anies dianggap tidak memiliki keinginan melanjutkan program Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Salah satu kelemahan yang dilakukan tidak ada upaya serius bagaimana merangkul program-program terdahulu, yang bisa kita atau kita anggap bagus untuk dilanjutkan," ujar pengamat kebijakan perkotaan Nirwono Joga dalam survei Populi Center 'Jakarta Untuk Siapa?' di kantor Populi, Jl Letjen S. Parman, Slipi, Jakarta Barat, Senin (14/10/2019).


Joga mengatakan melanjutkan program dapat menjadi cara untuk mengoptimalkan program yang telah berjalan. Serta dapat mencari program untuk memperbaiki hal lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu salah satu upaya merangkul program-program, artinya, bagaimana mengoptimalkan yang sudah ada. Mencari kegiatan-kegiatan yang lain," kata Joga.

Salah satu program yang menurutnya dapat dilanjutkan Anies adalah terkait peremajaan armada. Program ini disebut belum selesai dijalankan pada era Gubernur Joko Widodo dan Ahok.

"Kemarin juga masih ingat waktu Pak Jokowi dan Pak Ahok, bagaimana upaya peremajaan armada, seperti metromini, kopaja, dan lainnya itu pun akhirnya tidak lanjut program yang harusnya ditindaklanjuti oleh Pak Anies," tururnya.

Menurutnya, saat ini program Anies dinilai sama dengan program-program yang telah berjalan dan diberi nama yang berbeda. Dia mencontohkan soal revitalisasi program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang diusung Ahok dan program Taman Maju Bersama yang dijalankan Anies.

"Program Taman Maju Bersama, misalnya, program yang juga kemarin hanya membahas konsep. Kemudian terdapat di lapangan yang dibangun itu pun lebih kepada revitalisasi taman yang sudah ada diperbagus, kemudian dikirim jadi Maju Bersama," kata Joga.

"Kita terjebak kepada program-programnya itu saja, tetapi lebih kepada terjebak kepada perbedaan nama itulah yang membuat gubernurnya menjadi ahli tata kata-kata," sambungnya.


Senada dengan Joga, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyebut sebaiknya program yang telah berjalan dan bermanfaat untuk publik tidak dihapus. Namun Anies dinilai perlu mencari cara lain untuk memperbaiki masalah yang belum diselesaikan.

"Tolong program yang sudah berjalan dengan baik dan dinikmati oleh publik Jakarta jangan dihapus, terus kan ada sebagai gubernur baru carilah hal-hal yang belum tersentuh oleh gubernur sebelumnya," kata Agus.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads